JABAR EKSPRES – Masih ingat uang legend Rp 500 yang hadir di tahun 90an? Kini uang kuno tersebut jadi mahal, dan kamu mau tau alasan uang monyet jadi mahal? Mari simak di sini!
Kini, uang kertas kuno menyimpan nilai istimewa, terutama bagi para kolektor numismatik. Salah satunya yaitu uang kertas Rp 500 tahun 1992 bergambar monyet. Meskipun dulunya hanya bernilai lima ratus rupiah, kini uang ini bisa dijual dengan harga jutaan rupiah tergantung pada beberapa faktor.
Apa yang membuat uang monyet jadi mahal, istimewa dan langka? Mari kita simak ulasannya secara mendalam.
Baca Juga:Tegas! Arab Saudi Tangkap 50 Orang karena Angkut Jemaah Haji Tanpa Izin10 Uang Kuno Terlangka di Indonesia yang Bernilai Tinggi
Alasan Uang Monyet Jadi Mahal
1. Kelangkaan Desain: Gambar Orang Utan dan Monyet yang Diburu Kolektor
Salah satu daya tarik utama dari uang kertas Rp 500 tahun 1992 adalah desainnya yang khas dan menggambarkan kekayaan fauna Indonesia. Uang ini dikenal memiliki gambar orang utan di sisi belakang, satwa endemik Indonesia yang dilindungi dan sangat identik dengan Kalimantan.
Selain itu, ada juga varian dengan gambar monyet atau kera ekor panjang, meski jauh lebih langka ditemukan.
Desain yang menggambarkan flora dan fauna seperti ini tidak hanya membuat uang tersebut tampil menarik, tetapi juga memberi nilai simbolik yang kuat.
Desain yang tidak lagi diproduksi atau memiliki varian langka sangat dicari oleh para kolektor karena memberikan kesan eksklusif dan menjadi penanda zaman tertentu dalam sejarah mata uang Indonesia.
2. Kondisi Fisik Uang yang Menentukan Harga
Selain desain, kondisi fisik uang menjadi faktor uang monyet jadi mahal yang sangat penting. Uang kertas Rp 500 tahun 1992 yang masih dalam kondisi “uncirculated” (belum pernah beredar dan tampak seperti baru keluar dari mesin cetak) bisa dijual dengan harga mencapai jutaan rupiah per lembarnya.
Sementara itu, uang dengan kondisi rusak, terlipat, robek, pudar, atau kotor tentu memiliki nilai jual yang jauh lebih rendah. Kolektor sangat memperhatikan aspek ini karena nilai estetika dan keaslian fisik sangat berpengaruh pada kualitas koleksi.
