JABAR EKSPRES – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyatakan bahwa pencapaian target pembangunan dan renovasi 3 juta rumah memerlukan peta jalan yang jelas dan terukur.
Menurutnya, roadmap ini akan menjadi alat penting untuk mengarahkan strategi dan pelaksanaan program secara efektif.
Ara menyebutkan, perta jalan tersebut bertujuan untuk menyatukan langkah semua pemangku kepentingan, mewujudkan sinergi lintas sektor, dan menjamin keberpihakan pada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Baca Juga:Tak Tergiur Tawaran ‘Gila’ Al-Hilal, Simone Inzaghi Pilih Fokus Tangani Inter Milan!6 Raksasa Eropa Berebut Tanda Tangan Nkunku
Ia ingin agar program ini tak hanya ambisius, tetapi juga berpijak pada realitas dan kebutuhan rakyat.
Selain itu, dokumen tersebut diharapkan bisa menjadi pedoman bersama dalam menyusun kebijakan, program, dan alokasi anggaran agar percepatan penyediaan rumah bisa benar-benar tercapai.
Tanpa acuan konkret, Ara khawatir program ini sulit direalisasikan secara menyeluruh.
Namun, berbagai tantangan besar masih menghadang. Ara mengakui kendala utama dalam Program 3 Juta Rumah adalah keterbatasan anggaran, minimnya ketersediaan lahan, kualitas bangunan yang belum memadai, serta penyaluran bantuan yang kerap tidak tepat sasaran.
“Tidak ada visi misi menteri tapi hanya ada visi misi Presiden. Saya prajurit dan semua jurus akan kami lakukan untuk mencapai 3 juta rumah,” ujarnya.
Permasalahan data pun menjadi sorotan. Ara menyebut Kementerian PKP masih mengandalkan data lama dari BPS tahun 2023.
“Saya juga minta BPS bisa mengupdate data terbaru yang tahun 2025 karena data saat ini adalah data 2023. Apalagi kementerian/lembaga dalam pemerintahan sepakat rapat kabinet menggunakan sumber data hanya satu dari BPS,” terangnya.
Baca Juga:5 Kendaraan Terlibat Tabrakan Beruntun di Tol PadaleunyiReformasi Tumbuh Padi
Namun, program ambisius ini menuai kritik tajam dari DPR. Anggota Komisi V DPR, Yanuar Arif Wibowo, mempertanyakan peta jalan yang disampaikan.
Ia menilai tidak ada kejelasan waktu penyelesaian target maupun jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai 3 juta unit.
“Angka ini cuma capaian Pak (Menteri PKP), KPI-nya enggak ada, berapa rupiahnya ketika disebut yang upaya itu sebanyak 2.247.088. Ini belum ada anggarannya, belum ada pelaksanaannya. Ini udah bulan Mei lho Pak, yang 2.247.088 ini masih entah di mana,” ujar Yanuar.
