JABAR EKSPRES – Suasana berbeda saat pelaksanaan Upacara Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Gasibu, Selasa (20/5). Petugas upacaranya siswa sekolah mengikuti pendidikan militer ala Dedi Mulyadi.
Siswa Sekolah itu, telah digembleng di Barak Militer Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi di Lembang sekitar dua pekan. Mereka bertugas mulai dari pengibar bendera, pembaca UUD 1945 hingga pembaca doa.
Sisanya, ikut menjadi peserta upacara. Para siswa sekolah itu juga berseragam rapi. Lalu mereka berbaris di antara sejumlah pasukan elite militer dan polri. Seperti Kopassus, Kopaska hingga pasukan Brimob.
Baca Juga:11 Preman Diproses Hukum oleh Polretabes Bandung Karena Bawa Sajam dan NarkobaWali Kota Bandung Belum Ada Gebrakan, Banyak Hadiri Acara Seremonial
Selain pembacaan UUD 1945 seperti biasanya, dalam upacara itu juga ditambahan pembacaan Janji Anak Indonesia. Salah satu isinya adalah komitmen untuk tidak ikut genk motor, menjauhi narkoba dan pergaulan bebas.
Setelah upacara, para siswa sekolah itu juga tidak langsung pulang. Mereka berkesempatan ikut serta dalam penampilan defile bersama sejumlah pasukan elite militer.
Mereka dibagi dalam beberapa pleton pasukan. Lalu baris berbaris dari Jalan Diponegoro dan berakhir di dalam Gedung Sate.
Tangis Pecah saat Berjumpa Orang Tua
Pertunjukan dari para anak didik itu belum berakhir. Selepas defile, mereka berkumpul di depan Gedung Sate.
Di tempat itu, mereka menunjukan sejumlah yel – yel yang mereka pelajari selama di Dodik Bela Negara Lembang. Puncaknya adalah momen pertemuan antara siswa dan orang tua yang hari itu memang sengaja diundang hadir.
Setelah yel – yel, para orang tua dipersilahkan untuk menghampiri anak – anaknya. Tangispun pecah saat perjumpaan itu. Ada yang lamgsung berpelukan hingga sujud di kaki sang ibu.
Namun dalam kesempatan itu juga ada sejumlah anak yang tidak didatangi orang tuanya. Oleh Dedi Mulyadi, mereka langsung dipanggil ke panggung. Mereka juga langsung ditawari untuk diangkat anak asuh.