JABAR EKSPRES – Demi bersekolah dan menggapai cita-citanya, siswi SMA Negeri 1 Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), rela menyeberangi sungai Citarum menggunakan rakit hingga menembus perbukitan dari rumah ke sekolahnya.
Nera, siswi SMA Negeri 1 Saguling, tak hanya berjuang menaklukkan medan setapak dipenuhi bebatuan, hingga sungai yang kerap meluap, namun juga harus menguji nyali menghadapi ancaman predator seperti ular berbisa.
Kondisi itu tak membuat wanita tangguh asal Kampung Cipeundeuy, RT 03/04, Desa Jati, Kecamatan Saguling ini menyurutkan tekadnya untuk tetap bersekolah.
Baca Juga:Ruang Publik Baru Hadir di Maleer, Maksimalkan Fungsi Sungai dan Potensi Wisata Urban BaruDispusipda Jabar Digelontor Anggaran Fantastis di APBD Perubahan, untuk Buku dan Audio Visual Capai Rp1,025 Miliar!
Setiap hari, agar tidak terlambat tiba di sekolah pada pukul 07.30 WIB, Nera harus berangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 WIB. Oleh karena itu, dia harus bangun lebih pagi.
Maklum, jalan menuju desanya hingga kini masih berupa jalan setapak. Selain karena jarak yang jauh dari pusat pemerintahan, kondisi jalan yang becek dan belum diaspal membuat wilayah ini belum dijangkau angkutan umum.
“Kalau hujan jalannya licin, suka jatuh,” ujar Nera belum lama ini.
“Kalau enggak ada yang nyebrangin, ya bisa telat. Memang sering telat tapi bukan karena malas. Memang jalurnya susah,” jelas siswi kelas X itu.
Satu kali perjalanan memakan waktu hampir sekitar 45 menit sampai satu jam, tergantung cuaca dan ketersediaan tukang rakit. Jika harus lewat jalur darat, bisa sampai dua jam, dengan rute lebih jauh.
Saat lelah menempuh perjalanan jauh, keringat mulai bercucuran, Nera kerap beristirahat sejenak hanya untuk memulihkan tenaga yang telah habis terkuras.