Revitalisasi Alun-Alun Ciamis Dikritik, Proyek Foodcourt Senilai Rp34,5 M Malah Banjir

Area foodcourt Alun Alum Ciamis yang dibangun dari APBD Provinsi Jabar Rp34 miliar lebih tergenang air saat hujan lebat yang mengguyur pada Seni (12/5/2025). (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
Area foodcourt Alun Alum Ciamis yang dibangun dari APBD Provinsi Jabar Rp34 miliar lebih tergenang air saat hujan lebat yang mengguyur pada Seni (12/5/2025). (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Proyek revitalisasi Alun-Alun Ciamis yang digadang-gadang sebagai ikon baru pariwisata Jawa Barat kembali menuai sorotan.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan sejumlah ketidakberesan dalam penataan tahap pertama proyek senilai Rp12,1 miliar, sementara tahap kedua pembangunan foodcourt senilai Rp34,5 miliar, dikritik warga setelah tergenang air hanya sehari pasca-peresmian.

Berdasarkan laporan BPK, proyek tahap pertama yang dikerjakan CV RP awalnya bernilai Rp11,5 miliar dengan durasi 180 hari.

Baca Juga:Akhir Era Ancelotti, Awal Bagi Xabi: Real Madrid Resmi Tunjuk Alonso Hingga 2028Ekonomi Jabar Tumbuh, Tenaga Kerja Naik

Namun, terjadi perubahan addendum empat kali, menambah anggaran menjadi Rp12,1 miliar dan waktu pengerjaan menjadi 194 hari.

Pengawasan oleh PT PKU juga dipertanyakan setelah audit fisik mengungkap kekurangan volume pekerjaan bongkaran, hardscape, dan bangunan pendukung senilai Rp332 juta.

Meski penyedia kontraktor telah mengembalikan kelebihan pembayaran ke kas daerah, BPK mencatat ketidaksesuaian spesifikasi teknis, seperti grafir huruf di plat besi yang harus diganti.

Pada tahap kedua, proyek foodcourt senilai Rp34,5 miliar dari APBD Provinsi Jabar langsung diuji oleh hujan deras pada Senin (12/5/2025).

Genangan air setinggi 2 cm mengganggu pengunjung dan pedagang UMKM di area makan, dan lapak. Padahal, Pemkab Ciamis belum lama ini baru meresmikan area jajanan tersebut.

Erin, pengunjung dari Tasikmalaya, mengeluh ketika ia berkunjung ke area foodcourt dengan kondisi lantai tergenang air.

“Area estetik ini malah licin dan berbahaya. Saya sampai pindah meja karena air hujan masuk ke kursi dan meja,” katanya.

Baca Juga:TNI Investigasi Penyebab Ledakan Amunisi Tewaskan 13 Orang di GarutDetik-Detik Ledakan di Garut, Begini Kronologi Pemusnahan Amunisi yang Tewaskan 13 Orang!

Pedagang dan petugas kebersihan pun terpaksa menyapu air ke saluran yang dianggap terlalu kecil.

Kepala DPRKPLH Ciamis, Okta Jabal Nugraha, membenarkan genangan terjadi karena saluran drainase tersumbat sampah plastik dan kertas.

“Genangan surut dalam 15 menit setelah dibersihkan,” tegasnya.

Okta juga menyebut hujan 1,5 jam disertai angin kencang sebagai faktor utama, sambil berjanji mengevaluasi pemasangan kanopi tambahan.

Namun, publik meragukan alasan tersebut. Proyek miliaran rupiah seharusnya memiliki sistem drainase yang tuntas, tidak bisa hanya menyalahkan cuaca.

0 Komentar