JABAR EKSPRES – Dalam dunia koleksi koin kuno, dua koin yang cukup sering dibandingkan adalah koin Rp 1.000 Kelapa Sawit dan Rp 500 Melati.
Keduanya sama-sama memiliki nilai sejarah dan daya tarik tersendiri di kalangan kolektor. Namun, jika berbicara soal harga, koin Rp 1.000 Kelapa Sawit jelas jauh lebih mahal daripada koin Rp 500 Melati. Kenapa bisa begitu? Berikut ulasannya.
Kenapa Koin Kuno Rp 1.000 Kelapa Sawit Lebih Mahal?
Koin Rp 1.000 Kelapa Sawit, khususnya keluaran tahun 1993 hingga 1996, dikenal sangat langka di pasaran. Semakin langka sebuah koin, semakin tinggi pula nilainya.
Pada Mei 2025, harga koin Rp 1.000 Kelapa Sawit berkisar antara Rp 2,5 juta hingga Rp 99 juta per keping. Nilai ini sangat fantastis dan jauh melebihi koin Rp 500 Melati.
Faktor lain yang membuat koin Kelapa Sawit mahal adalah kondisinya. Jika koin tersebut masih dalam kondisi prima, belum tergores, dan bersertifikat keaslian, harganya bisa melambung lebih tinggi.
Bahkan, koin dengan kondisi istimewa bisa mencapai harga puluhan juta rupiah. Beberapa kolektor rela merogoh kocek besar untuk mendapatkan koin Kelapa Sawit edisi tertentu yang sulit ditemukan.
Mengapa Koin Rp 500 Melati Tidak Semahal Rp 1.000 Kelapa Sawit?
Di sisi lain, koin Rp 500 Melati biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih rendah, yaitu sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta per keping.
Meski tetap dicari oleh kolektor, koin Melati tidak memiliki tingkat kelangkaan setinggi koin Kelapa Sawit. Selain itu, koin ini lebih umum ditemukan di pasaran sehingga harga jualnya tidak setinggi koin Kelapa Sawit.
Namun, bukan berarti koin Rp 500 Melati tidak memiliki nilai koleksi. Koin ini tetap memiliki peminatnya, terutama jika kondisinya masih terawat dan memiliki tahun produksi yang langka.
Koin Melati juga bisa menjadi alternatif bagi kolektor pemula yang ingin mulai mengoleksi uang kuno tanpa harus mengeluarkan dana besar.
BACA JUGA: Harga Uang Kuno Bergambar Soekarno Makin Meroket Tinggi, Cek Daftar Terbarunya Disini!