JABAR EKSPRES – Casemiro berpotensi mendapatkan kenaikan gaji fantastis jika Manchester United menjuarai Liga Europa musim ini. Bahkan, angkanya akan menyamakan pendapatan legenda klub, Cristiano Ronaldo saat di Old Trafford 2021 lalu.
Menurut laporan Daily Star, Casemiro memiliki klausal khusus dalam kontraknya. Ia dijamin naik gaji sebesar 25 persen jika Man United lolos ke Liga Champions.
Posisi MU saat ini memang lebih realistis menuju kompetisi elite Eropa musim depan, dibandingkan dengan performa di Premier League yang terjun bebas hingga peringkat ke-15.
Jika klub asuhan Ruben Amorim itu mampu mengangkat trofi di Bilbao pada 22 Mei mendatang, maka gelandang kelahiran Brasil itu akan menikmati tambahan gaji sebesar 100 ribu euro per pekan.
Artinya, total pendapatannya mencapai 500 ribu euro per minggu, itu setara dengan yang diterima Ronaldo saat membela MU pada periode 2021-2022.
Namun demikian, kondisi ini justru menimbulkan dilema bagi manajer anyar Ruben Amorim. Di tengah tekanan dari pemegang saham minoritas, Sir Jim Ratcliffe, untuk memangkas struktur gaji klub, menaikkan bayaran Casemiro bisa menjadi beban berat.
Amorim juga tengah merancang perombakan skuad besar-besaran demi menyesuaikan tim dengan formasi andalannya, 3-4-2-1.
Meski performa Casemiro di Old Trafford tergolong naik-turun sejak tiba dari Real Madrid pada 2022, gelandang Brasil itu menunjukkan sinyal kebangkitan.
BACA JUGA:Tergiur Tawaran Manis Al Nassr, Casemiro Tinggalkan Manchester United di Pertengahan Musim?
Dalam laga semifinal leg pertama Liga Europa, ia tampil gemilang dan membantu MU menggasak Athletic Bilbao 3-0 di San Mames—stadion yang juga akan menjadi venue final.
Jika MU mampu menjaga keunggulan di leg kedua dan melaju ke final—kemungkinan besar menghadapi Tottenham—peluang Casemiro mencetak sejarah baru sebagai pemain dengan gaji tertinggi di skuad makin terbuka lebar.
Namun begitu, Casemiro dikabarkan betah tinggal di Manchester bersama keluarganya dan tidak berniat hengkang sebelum kontraknya habis pada 2026.
Situasi ini membuat Amorim berada di persimpangan sulit: mempertahankan pemain bintang dengan gaji super tinggi, atau berani mengambil langkah tegas untuk membentuk tim sesuai visinya.
