Jalan Rusak di Ngamprah Persulit Angkut Hasil Pertanian

JABAR EKSPRES – Daerah produsen sayuran di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus menanggung beban ongkos pengeluaran banyak. Hal itu akibat dampak dari rusaknya jalan di Kampung Salem Lapang, Desa Bojongkoneng.

Kondisi itupun tak sebanding dengan pemasukan para petani di wilayah tersebut.

Sekedar diketahui, Kecamatan Ngamprah salah satu wilayah Ibu Kota Bandung Barat. Akan tetapi sejumlah akses di daerah itu hingga saat ini masih cukup memprihatinkan bahkan belum tersentuh perbaikan.

Jalan yang statusnya milik Pemkab Bandung Barat yang biasa digunakan warga untuk mengangkut hasil pertanian itu hanya dibeton di bagian sisi kiri dan kanan. Sedangkan bagian tengah masih berupa jalan berbatu dan berlubang, bahkan berlumpur di beberapa titik yang sudah diperbaiki warga secara swadaya.

BACA JUGA; Warga Pelosok Bandung Barat Keluhkan Jalan Rusak: Jalan Kaki Juga Sulit!

Tak sedikit warga bergotong royong menabur batu agar kendaraan angkut hasil pertanian bisa melintas lebih mudah. Sebab sebelum diperbaiki seadanya, kondisi jalan di wilayah tersebut sulit dilewati kendaraan, apalagi mobil.

Selain jalan yang licin karena diguyur hujan, kedalaman lubang juga semakin menyulitkan kendaraan.

“Rusaknya parah ada sekitar 2 kilometer, udah lama gak ada perbaikan dari pemerintah. Terakhir itu yang ada pondasi bagian sisi kiri sama kanan, gak tau fungsinya buat apa soalnya bagian tengahnya gak diaspal lagi,” tutur Aep Juanda (60), salah seorang petani di Desa Bojongkoneng, Rabu (23/4/2025).

Dikatakan Aep, kondisi jalan rusak tak hanya menyulitkan petani, juga membahayakan pengendara yang melintas wilayah itu.

Akibat kekesalan warga, sepekan lalu sempat dilakukan aksi protes dengan menanami jalan rusak menggunakan pohon pisang, talas, dan jagung.

“Ini jalan utama buat warga ngangkut sayuran, kemarin sebelum diperbaiki sama warga mobil gak ada yang berani lewat karena takut selip, jadi harus muter dulu agak jauh lumayan. Kemarin juga warga protes sampe nanam pisang,” ujar Aep.

Sebab tak kunjung dilirik Pemkab Bandung Barat untuk dilakukan perbaikan, sejumlah petani memutuskan untuk memperbaiki kerusakan jalan secara swadaya. Mereka urunan untuk menambal jalan menggunakan batu dan tanah seadanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan