Miris, Warga Pelosok KBB Tandu Pasien Gegara Jalan Rusak!

JABAR EKSPRES – Media sosial dihebohkan oleh rekaman video yang memperlihatkan sejumlah warga tengah menandu seseorang melintasi jalan dalam kondisi rusak parah di wilayah pelosok Kabupaten Bandung Barat (KBB). Berdasarkan keterangan dalam video tersebut, peristiwa itu terjadi di Kampung Citiis, Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, KBB.

Diketahui beberapa waktu terakhir, kerusakan infrastruktur jalan di Kabupaten Bandung Barat menjadi sorotan publik. Hal tersebut lantaran banyaknya beredar penampakan kondisi jalan baik yang berstatus milik desa maupun kabupaten dalam keadaan rusak.

Terbaru, sebuah rekaman menunjukan masyarakat sedang memikul warga sakit dengan berjalan kaki. Kondisi ini disebabkan jalan rusak yang membuat mobil ambulans tak bisa masuk sehingga warga sakit ditandu memakai kain sarung dan kayu bambu.

“Betul kejadiannya hari Kamis kemarin, itu karena jalan rusak dan ada longsor jadi ambulans gak bisa masuk. Makanya ditandu jalan kaki,” kata Kepala Desa Wangunsari, Dadang Hermawan saat dihubungi, pada Selasa (22/4/2025).

Adapun, kata dia, warga yang terpaksa ditandi tersebut merupakn seorang lansia bernama Eben, warga Citiis, RT 06 RW 06 Desa Wangunsari.

BACA JUGA:Warga Pelosok Bandung Barat Keluhkan Jalan Rusak: Jalan Kaki Juga Sulit!

Menurutnya selain jalan rusak peristiwa warga sakit ditandu itu terpaksa dilakukan karena diperparah jalan yang tidak stabil.

Karena itu mereka terpaksa harus berjalan sepanjang 1.400 meter karena rumah korban tak bisa masuk kendaraan. Namun Dadang memastikan peristiwa itu baru pertama kali terjadi, lantaran aksesnya tergerus longsor.

“Kendalanya jalan itu longsor. Kedua kontur tanahnya labil. Itu sudah tiga kali dibangun sebetulnya. Karena beberapa sempat membahayakan. Sebenarnya ambulans udah beberapa kali masuk ke jalan itu terjebak mau celaka jadinya,” ujar dia.

Dadang mengakui jalan menuju kampung Citiis rusak parah sejak tahun 2020. Jalan sepanjang 4 kilometer itu merupakan aset pemerintah desa yang direncanakan direnovasi tahun 2020. Namun, karena kendala Pandemi Covid-19, anggaran perbaikan jalan dialihkan untuk penanggulangan kesehatan.

Jalan tersebut, lanjut dia, tidak bisa dilalui kendaraan roda empat apalagi saat hujan turun. Selain belum tersentuh perbaikan, jalan itu kerap rusak karena kirmir belum diperbaiki sehingga tatkala hujan air masuk ke badan jalan. Ditambah, akses jalan ini rawan longsor karena tanah labil dan kontur berbukit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan