JABAR EKSPRES – Lebih dari 15 ribu masyarakat Jawa Barat (Jabar) mengikuti aksi solidaritas dan doa bersama untuk Palestina yang digelar di Kota Bandung pada Minggu (20/4/2025).
“Berdasarkan pantauan kasar, peserta yang hadir bisa mencapai lebih dari 15 ribu orang. Mereka datang dari berbagai wilayah di Jawa Barat dengan satu tujuan: menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza,” kata Ketua Panitia Forum Jawa Barat Peduli Palestina (FJPP), Heri Efendi, Minggu (20/4/2025).
Para peserta aksi akan melakukan long march dengan rute aksi di mulai dari Pusdai – Gedung Sate – Bandung Indah Plaza – Gedung Merdeka.
Mereka berjalan sambil bersholawat mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina. Sebagian dari peserta aksi menaiki kendaraan roda empat dan sepeda.
BACA JUGA: Selama Ramadan, Yayasan Kasih Palestina Salurkan Bantuan untuk Ribuan Manfaat di Gaza
Bahkan, aksi solidaritas Palestina ini dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan lainnya.
Heri mengatakan, kondisi kemanusiaan di Gaza saat ini semakin memburuk akibat blockade dan serangan militer Israel. Ia juga menyebut, korban tewas tidak hanya berasal dari bombardir, namun juga karena kelaparan dan minimnya akses terhadap layanan medis.
“Lebih dari setengah tahun mereka tinggal di tenda-tenda darurat, dengan kondisi kesehatan yang sangat memprihatinkan,” kata Heri.
Menurutnya, ini bukan soal penindasan, tapi krisis kemanusiaan. Blokade Gaza harus segera dihentikan.
Selain itu, ia menyinggung, soal pengingkaran janji genjatan senjata yang dilakukan oleh pemerintah Israel, yaitu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
BACA JUGA: Relawan Nusantara Bersama Kemenlu Perkuat Komitmen Untuk Bantu Palestina
“Tekanan terhadap kebijakan perang datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari warga Israel sendiri yang semakin tidak mendukung agresi tersebut,” tuturnya.
Heri mengatakan, aksi ini merupakan bagian dari kampanye ‘Bulan Selamatkan Palestina’. Ia berharap aksi ini tidak hanya sebagai simbol soladiritas saja namun juga bisa menggerakkan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan dukungan moral, informasi, serta donasi nyata bagi Palestina.
“Kami ingin permasalahan Palestina ini benar-benar dipahami oleh masyarakat. Karena dengan pemahaman, akan tumbuh kepeduliaan yang berkelanjutan, baik dalam bentuk dukungan moral maupun materi,” ucapnya.