JABAR EKSPRES – Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Jawa Barat (IDI Jabar) angkat bicara terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum dokter kandungan berinisial MSF di Kabupaten Garut.
Ketua IDI Jabar, dr. Moh. Luthfi, menegaskan bahwa pihaknya mengecam keras tindakan yang dilaporkan terjadi di sebuah klinik tersebut. Ia menyebut perilaku seperti itu tidak hanya melanggar standar operasional prosedur (SOP), tetapi juga menyalahi kode etik dan disiplin profesi kedokteran.
“Terkait kasus dugaan pelecehan terhadap pasien oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Garut, IDI sangat mengecam keras. Perilaku tersebut jelas tidak sesuai dengan SOP dan mencederai etika profesi,” ujarnya, Rabu (16/4).
Luthfi menambahkan, jika dugaan ini terbukti benar, IDI Jabar siap memberikan sanksi tegas. Salah satu bentuknya adalah pencabutan keanggotaan IDI terhadap dokter bersangkutan.
“Jika terbukti, IDI akan memberikan sanksi berupa pemberhentian dari keanggotaan IDI. Saat ini prosesnya masih berjalan dan kami berkoordinasi dengan aparat kepolisian,” jelasnya.
Sebelumnya, kasus ini menjadi sorotan publik setelah sebuah video viral di media sosial memperlihatkan tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh seorang dokter saat melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan alat USG. Dalam video tersebut, tangan kiri sang dokter diduga menyentuh bagian sensitif pasien, yang memicu kecaman dari warganet dan masyarakat luas.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Polres Garut telah mengamankan terduga pelaku berinisial MSF. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan.
“Benar, terduga pelaku sudah diamankan,” ujarnya saat dikonfirmasi media.
IDI Jabar menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan profesionalisme tenaga medis, serta tidak akan menoleransi pelanggaran terhadap hak dan martabat pasien.
(San).