Tupperware Resmi Tutup Lapak Setelah 33 Tahun di Indonesia

JABAR EKSPRES – Setelah lebih dari tiga dekade menemani dapur dan lemari rumah tangga di Indonesia, akhirnya Tupperware mengucapkan selamat tinggal.

Merek legendaris asal Amerika Serikat ini resmi menghentikan seluruh kegiatan operasionalnya di Indonesia per tanggal 11 April 2025.

Baca juga : Tupperware Terancam Bangkrut, Begini Kondisinya Sekarang

Pengumuman mengejutkan ini disampaikan langsung oleh pihak manajemen melalui akun Instagram resmi mereka, @tupperwareid, dan sontak bikin netizen, terutama para ibu rumah tangga yang merasa kehilangan.

Setelah 33 tahun beroperasi, Tupperware yang selama ini dikenal sebagai pionir produk wadah makanan dan minuman berbahan plastik, memilih untuk angkat kaki dari Tanah Air.

Namun yang perlu diketahui, penutupan ini bukan hanya terjadi di Indonesia.

Negara-negara lain pun mengalami hal yang sama karena perusahaan tengah menghadapi tantangan finansial besar-besaran.

Sebenarnya, kabar kurang sedap ini sudah mulai terdengar sejak pertengahan 2024.

Tepatnya pada bulan September 2024, Tupperware Brands Corporation secara resmi mengajukan permohonan kebangkrutan di Amerika Serikat.

Kabar tersebut dikonfirmasi dalam laporan Reuters yang terbit pada Rabu, 30 Oktober 2024.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa seorang hakim pengadilan kebangkrutan di Wilmington, Delaware Brendan Shannon, telah menyetujui permintaan perusahaan untuk menjual sebagian asetnya kepada para kreditur.

Menurut pengacara perusahaan, Spencer Winters, Tupperware sudah berusaha mencari pembeli dalam beberapa bulan sebelum akhirnya menyerah dan menempuh jalur kebangkrutan.

Sayangnya, tak ada investor yang bersedia mengambil risiko membayar utang perusahaan yang menumpuk hingga mencapai angka fantastis 818 juta dolar AS atau setara dengan Rp 12,9 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.849 per dolar AS).

CEO Tupperware, Laurie Ann Goldman, menjelaskan bahwa setelah proses restrukturisasi, perusahaan akan mencoba bangkit kembali dengan mengubah arah bisnis.

Fokusnya ke depan akan lebih mengarah ke model digital dan teknologi tinggi.

Artinya, Tupperware bakal meninggalkan pendekatan bisnis konvensional dan tidak lagi bergantung pada kepemilikan aset fisik seperti dulu.

Baca juga : Lapak Dibongkar, Aliran Iuran Pedagang Capai Puluhan Juta Jadi Sorotan

Namun, meskipun ada rencana untuk memperbarui sistem dan strategi, pihak manajemen akhirnya memutuskan untuk mengakhiri operasionalnya di Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan