JABAR EKSPRES – Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Bogor Haryandi Afandi mengaku, secara terang-terangan agar mendapatkan uang operasional.
Mulanya, ia memanggil pengurus jalur atau Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) Cisarua yakni Nandar untuk berdialog perihal pemberian kompensasi bagi para sopir angkot.
Kompensasi itu diberikan kepada sopir angkot agar tidak beroperasi selama libur Lebaran atau dsri 1 hingga 7 April 2025.
Baca Juga:Sempat Terima Rp8 Juta dari Sopir Angkot, Organda Kabupaten Bogor: Bukan Uang JagoOrganda Kabupaten Bogor Kembalikan Uang Rp 8 Juta pada Sopir Angkot yang Terima Kompensasi
Terdapat tiga trayek angkot dengan rincian 651 sopir penerima manfaat, yakni Pasirmuncang 71 sopir, Cibedug 150 sopir, dan Cisarua 430 sopir.
Jumlah kompensasi itu senilai Rp 1,5 Juta, dengan rincian Rp 1 Juta berupa uang tunai dan Rp 500 Ribu berbentuk bingkisan.
Awalnya, pada Kamis (27/3) lalu, Organda berdialog dengan Nandar perihal pelaksanaan pemberian kompensasi untuk para sopir angkot.
Saat itu, Haryandi menjelaskan kepada Nandar, kegiatan itu tidak ada anggaran operasional sama sekali dari pihak manapun. Kegiatan pemberian kompensasi itu akan dilaksanakan pada Jumat (28/3).
Haryandi mempersilakan Nandar, agar berkoordinasi dengan pengemudi angkot untuk saling berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan itu.
“Jelaskan kepada mereka (sopir angkot) kita tidak ada anggaran dari mana-mana. Jadi tolong pengertiannya secara sukarela memberikan kontribusi kepada tim yang bekerja di lapangan,” kata Haryandi, pada Jumat (11/4/2025).
Ia melanjutkan, agar memberikan kontribusi kepada tim yang bekerja di lapangan secara sukarela. Mulai dari tim yang melakukan pendataan dan mengkondisikan dari lokasi Cisarua sampai tempat pemberian kompensasi.
Baca Juga:Akui Terima Uang dari Sopir Angkot yang Dapatkan Kompensasi, Ini Kata Organda Kabupaten BogorBukti Nyata Program ‘Nyaah ka Indung Bapa’, Kadis Kominfo Banjar Ajak Ibu Asuh Belanja
“Tolong kontribusinya dengan cara yang sukarela, saya sampaikan kepada Pak Nandar,” ucapnya.
Ia mengaku, saat Jumat (28/3) Sore menerima Rp 8 Juta dari Nandar. Uang itu bukan hasil dari potongan kompensasi, kata dia, melainkan dari kesukarelaan para sopir.
Dia mengungkapkan, dialog itu secara lisan dengan Nandar saat Kamis Pagi. Ia mengaku, tidak melakukan dialog secara sembunyi.
“Dialog itu secara lisan dengan Pak Nandar, pada saat Kamis Pagi. Saksinya ada, kita tidak sembunyi-sembunyi karena kita nothing to lose bahwa ada sebuah program yang Insya Allah bermanfaat buat anggota,” ungkapnya.