JABAR EKSPRES – Penerbit Erlangga baru saja meluncurkan buku tentang kesehatan mata yang ditulis langsung oleh dr Rini Sulastiwaty untuk memberikan pengetahuan mengenai Glaukoma.
Glaukoma dikenal sebagai ‘pencuri penglihatan’ yang bekerja dalam senyap. Tanpa gejala yang jelas di tahap awal, penyakit ini menjadi penyebab kebutaan nomor dua di dunia setelah katarak.
Namun, berbeda dengan katarak yang masih bisa dikoreksi dengan operasi, kerusakan saraf optik akibat glaukoma bersifat permanen.
BACA JUGA: Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Sedang Marak, Kenali Gejalanya!
Menyadari betapa krusialnya deteksi dini, dr. Rini Sulastiwaty, SpM (K), MM, seorang dokter spesialis mata, memutuskan untuk menulis buku ‘Menghadapi Glaukoma: Sebuah Perjalanan Harapan’.
Buku ini bukan sekadar kumpulan teori medis, tetapi panduan bagi masyarakat awam, tenaga medis, dan pasien dalam memahami serta menghadapi glaukoma dengan optimisme.
Upaya edukasi ini mendapat dukungan luas. Pada Rabu (19/3/2025) malam, Penerbit Erlangga, Prime Center Clinics, dan GBI Aruna berkolaborasi untuk menyelenggarakan sosialisasi dan launching buku di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Aruna, Jalan Aruna No. 19, Husein Sastranegara, Bandung.
BACA JUGA: 5 Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan Anak, Para Orang Tua Harus Tau!
Buku ini bukan proyek yang muncul dalam semalam. Dr. Rini mulai menulis halaman pertama tiga tahun lalu, tetapi baru pada pertengahan 2024 ia menemukan dorongan untuk menyelesaikannya.
“Sejak dulu, saya bercita-cita bahwa dalam 10 tahun karier saya sebagai dokter, saya ingin menerbitkan buku sebagai bentuk kontribusi saya bagi masyarakat,” ungkapnya.
Keputusan untuk menulis tentang glaukoma didasarkan pada minimnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit ini.
BACA JUGA: BPJS Kesehatan Akan Hapus Kamar Rawat Inap 1,2 dan 3, Diganti dengan KRIS
“Banyak orang tahu tentang katarak, tapi tidak dengan glaukoma. Padahal, glaukoma bisa menyebabkan kebutaan permanen jika tidak terdeteksi sejak dini,” tambahnya.
Dalam menyebarkan literasi kesehatan, dr. Rini menggandeng Penerbit Erlangga, nama yang tidak asing bagi banyak orang, termasuk dirinya.
“Dulu saya belajar pakai buku penerbit Erlangga. Dan karena mereka punya moto ‘Melayani Ilmu Pengetahuan’, saya merasa ini adalah kolaborasi yang tepat,” katanya.