Inisiatif Wakaf Hutan Dorong Realisasi Kota Tasikmalaya Sebagai Kota Wakaf

JABAR EKSPRES – Dalam upaya mewujudkan Kota Tasikmalaya sebagai Kota Wakaf, Kementerian Agama Kota Tasikmalaya bersama Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC) menggelar roadshow kampanye kajian dan lokakarya dengan tema ‘Wakaf Hutan untuk Lingkungan Hidup’.

Kegiatanyang berlangsung Selasa, 11 Maret 2025 itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya wakaf sebagai instrumen ekonomi Islam yang berkelanjutan.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya, Agus Buhori menilai bahwa wakaf bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat. ”Oleh sebab itu, kami mendukung upaya kemaslahatan yang dapat menyelesaikan problematika umat,” ujarnya.

Dalam kesempata tersebut, Agus mewakili Kemenag memberikan apresiasi kepada semua yang telah berupaya berkolaborasi bersama untuk membangun masyarakat kota Tasikmalaya sebagai kota percontohan, yang bisa menyelesaikan problematika umat, salah satunya melalui gerakan wakaf.

”Mudah-mudahan wakaf ini bukan hanya slogan saja, tapi juga dasar hukumnya yang bisa menyelesaikan problematika umat secara sosial, pendidikan atau apapun.”, tambah Agus.

Sementara itu, Direktur Republika dan anggota Steering Committee MOSAIC, Nur Hasan Murtiaji mengatakan bahwa wakaf hutan memiliki nilai penting dalam pelestarian lingkungan.

”Inisiatif ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin, dengan nilai-nilai yang mendukung pelestarian lingkungan hidup,” katanya.

Selama ini masyarakat lebih mengetahui wakaf sebagai 3M yaitu Madrasah, Makam dan Masjid. Untuk itu, MOSAIC melakukan serangkaian kampanye untuk mensosialisasikan adanya wakaf hutan.

”Wakaf hutan adalah sebuah gerakan wakaf yang bernilai, tidak hanya pahala amal jariyah, tapi juga ada aspek pelestarian lingkungan,” terangnya.

MOSAIC sendiri berawal dari kolaborasi berbagai elemen masyarakat yang menggelar kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari pada bulan Juli tahun 2022 di Masjid Istiqlal yang dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden Kyai Haji Ma’ruf Amin dan imam besar Masjid Istiqlal saat itu Prof. Nasarudin Umar.

Dari kongres tersebut, dihasilkan tujuh poin risalah, salah satunya adalah filantropi Islam untuk pelestarian lingkungan, dengan hutan wakaf sebagai salah satu program turunannya.

”Kami sangat senang, roadshow di Kabupaten Wajo, pekan lalu ada pihak yang berkomitmen untuk mewakafkan lahan hutannya seluas 5 hektar, juga kemarin ada yang berkomitmen untuk mewakafkan sekitar 7 hektar area di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta,” tambah Hasan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan