JABAR EKSPRES – Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar membantah kabar kebocoran dokumen, terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018-2023.
Menurutnya, video di media sosial yang menyebutkan adanya dokumen hasil sitaan penyidik yang bocor itu, tidak benar.
“Tidak benar itu (kebocoran dokumen). Kan hasilnya kami rilis. Jadi, yang mana maksudnya yang bocor?” kata Harli kepada ANTARA, dikutip Rabu (5/3/2025).
Diketahui, Kejaksaan Agung tengah mengusut dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018–2023.
BACA JUGA:Perkuat Bukti, Kejagung Periksa Dirut PT KPI Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
Sebagai upaya untuk mengumpulkan bukti, penyidik telah menggeledah sejumlah tempat, di antaranya dua kediaman milik pengusaha Muhammad Riza Chalid. Mengingat ia merupakan ayah dari salah satu tersangka dalam kasus mega korupsi ini, yaitu Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa.
Selain itu, penyidik Kejagung juga menggeledah gedung PT Orbit Terminal Merak (OTM) di Cilegon, dan fuel terminal atau terminal bahan bakar minyak (TBBM) PT Pertamina Patra Niaga di Cilegon.
Dari penggeledahan tersebut, penyidik menyita sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik seperti handphone dan kamera pengawas atau CCTV. Nantinya, barang bukti tersebut akan dianalisis oleh penyidik.
BACA JUGA:Kasus Pengoplosan Pertamax, Pertamina Bakal Dievaluasi Besar-besaran?
Adapun dalam kasus korupsi pertamina ini, Kejagung telah menetapkan sembilan orang tersangka yaitu Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, dan Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional.
Lalu, Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.