JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lakukan analisa terkait dinamika cuaca di skala regional Provinsi Jawa Barat. Tercatat, anomali suhu permukaan air laut (SST) diperairan Jabar saat ini cukup hangat.
Oleh karena itu, ada kontribusi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan pada skala lokal, kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850 hingga 700 milibar dengan lembap berkisar antara 60 sampai 95 persen.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan pada umumnya cuaca di wilayah Jabar sementara ini berawan, sehingga berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Baca Juga:Perbaikan Jalan Dimulai, Pemkot Bandung Minta Warga Aktif MelaporKasus Dugaan Oplosan Pertamax Memantik Amarah Warga, Pemerintah Diminta Tegas!
“Untuk Jawa Barat bagian utara meliputi Subang, Cirebon, Kuningan Majalengka berpotensi hujan sedang hingga lebat,” katanya kepada Jabar Ekspres, Rabu (26/2).
Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, untuk dinamika cuaca di wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya, terdapat pengaruh lokal yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif.
“Yakni kelembapan udara yang lembap pada lapisan 850 mb (milibar) dan 700 mb wilayah Kabupaten Bandung dan daerah sekitarnya yaitu 55 sampai 95 persen,” terangnya.
Adapun mengenai analisis Streamline (pola angin), menunjukkan menguatnya dominasi angin baratan (Monsun Asia).
Sedangkan dari analisis suhu minimum dan maksimum, di Kabupaten Bandung dan daerah sekitarnya, BMKG mencatat suhu minimum di 20 sampai 22 derajat selsius, untuk suhu maksimumnya di antara 29,0 hingga 33,0 derajat selsius.
“Berdasarkan data di BMKG Bandung, tercatat bahwa suhu udara minimum terendah bulan Februari 2025 yaitu di tanggal 12 Februari 2025, sebesar 20,6 derajat selsius, suhu maksimum tertinggi di 11 Februari 2025 yaitu 33.0 derajat selsius,” paparnya.
Ayu menjelaskan, pada siang hari terdapat proses pembentukan awan-awan hujan (proses konveksi) sehingga suhu di siang hari tergolong panas.
Baca Juga:Terganjal Efisiensi, Pemkab Bandung Barat Berikan Fasilitas Penunjang Kepala Daerah Secara BertahapDiterpa PHK Jelang Ramadan, Ratusan Buruh PT Bapintri Berjuang Demi Hak Pesangon
Jika pada sore, malam dan pagi hari hujan maka suhu turun menjadi lebih dingin karena panas telah terlepaskan.
“Saat ini seluruh wilayah Jawa Barat masih dalam periode musim hujan, hal ini ditandai dengan peningkatan curah hujan yang signifikan dan sudah memasuki kriteria musim hujan,” jelasnya.