Study Tour Dilarang? Ini Kata Bupati Bandung!

JABAR EKSPRES – Belakangan ini, ada wacana dari Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, yang melarang sekolah-sekolah mengadakan study tour. Hal ini pun langsung mendapat tanggapan dari Bupati Bandung, Dadang Supriatna. Menurutnya, kebijakan ini ada benarnya juga, mengingat kondisi ekonomi masyarakat di Kabupaten Bandung masih terbilang rendah.

Pak Dadang setuju bahwa study tour, terutama yang jaraknya jauh, sebaiknya tidak perlu terlalu sering diadakan. Menurutnya, banyak orang tua di Kabupaten Bandung yang masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar. Jadi, kalau kegiatan ini tetap diadakan, setidaknya cukup satu kali selama masa sekolah.

“Ya, kalau misalkan ada, ya jangan terlalu sering. Misalnya, dalam waktu enam tahun sekolah, cukup satu kali saja. Yang penting anak-anak tetap bisa belajar dan mengenal dunia luar tanpa harus memberatkan orang tua,” kata Dadang.

Pak Bupati juga punya ide nih! Daripada study tour jauh-jauh, kenapa nggak manfaatin wisata lokal aja? Toh, di Kabupaten Bandung banyak tempat wisata dan budaya yang bisa jadi sarana edukasi. Ada pendidikan bahasa Sunda, Pancasila, sampai menghafal Al-Qur’an. Bahkan, Pak Dadang juga berencana bikin Taman Budaya Giri Harja sebagai tempat edukasi buat siswa-siswa di Kabupaten Bandung. Seru, kan?

Satu hal lagi yang ditekankan Pak Dadang, siswa seharusnya nggak dipaksa ikut acara ini. Kalau ada yang nggak mau atau nggak bisa ikut, ya nggak masalah. Jangan sampai ada sanksi atau nilai jadi jelek hanya karena nggak ikut.

Selain itu, beliau juga menyoroti masalah seragam dan buku tulis yang sering jadi beban buat orang tua. Menurutnya, lebih baik orang tua yang menentukan sendiri, bukan sekolah yang memaksa beli dari satu tempat tertentu.

“Saya nggak mau ada cawe-cawe soal uang di sekolah. Dari awal sudah kita berhentikan praktik seperti itu,” tegasnya.

Ke depan, Pak Dadang ingin membenahi sistem pendidikan di Kabupaten Bandung. Salah satunya dengan memastikan semua siswa bisa belajar di pagi hari, jadi nggak ada lagi kelas yang harus dibagi jadi sesi pagi, siang, atau sore.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan