JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyampaikan, sebanyak 194 orang telah meninggal dunia dalam enam tahun terakhir di Jalur Tambang Parung Panjang.
“194 orang (meninggal), enam tahun terakhir,” kata Dedi Mulyadi kepada awak media di The Alana Hotel dalam rangka Rapat Koordinasi penanganan Jalan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, pada Rabu (12/2).
Dia menjelaskan, para korban tersebut hilang nyawa diakibatkan beberapa hal, seperti kelalaian dalam pengelolaan jalan dan ragam kecelakaan lainnya.
BACA JUGA:Bahas Jalur Tambang Parungpanjang, Gubernur Jabar Terpilih Bakal Temui Pemprov Banten
“Kemudian untuk warga yg mendapat musibah meninggal diakibatkan kelalaian dalam pengelolaan jalan, kelalaian karena pengendara kendaraan yg bertonase tinggi dan ragam kecelakaan,” kata dia.
Ia berjanji, akan memberikan uang duka kepada para keluarga korban tersebut dengan nilai Rp50 hingga Rp100 juta tiap orangnya.
“Kami akan berikan kompensasi, uang duka bagi keluarga walaupun terlambat, Kita hitung enam tahun kebelakang itu, dan saya tadi menjanjikan 50 sampai 100 juta per orang yang meninggal,” pungkasnya.
BACA JUGA:Tim Hukum Jabar Istimewa Desak Polda Tindak Tambang Ilegal
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih Dedi Mulyadi, akan melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk membahas teknis Jalan Tambang.
Jalur Tambang tersebut, melintasi wilayah Cigudeg, Rumpin, dan terdapat juga pada kawasan perbatasan dengan Kabupaten Tangerang Banten, tepatnya di Jalan Raya Mohammad Toha, Parungpanjang.
Diketahuhi, Dedi Mulyadi telah melakukan pertemuan dengan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bogor Rudy-Ade membahas jalur tambang.
Pada unggahan akun Instagram pribadi @dedimulyadi71, dia menargetkan permasalahan jalan tambang harus selesai pada 2026 mendatang.
“Gini saya engga mau pusing, jalan tambang 2026 selesai. Saya yang tanggung jawab,” kata Dedi dalam video tersebut.