JABAR EKSPRES – Wakil Menteri (Wamen) ESDM, Yuliot Tanjung menanggapi komentar warga yang menyatakan kebijakan pemerintah kurang efektif terkait mekanisme LPG 3 kg.
Yuliot mengungkapkan, adanya kebijakan pelarangan penjualan LPG 3 kg lalu menyebabkan antrean panjang di sejumlah pangkalan penjualan gas sebagai salah satu penyesuaian.
Menurutnya, pangkalan terlihat ramai antrean karena masyarakat sekitar mulai beradaptasi dengan kebijakan pemerintah.
“Jadi itulah yg ini kita lihat masyarakat bagaimana kebutuhannya karena itukan selama ini dekat dengan rumah, ngambilnya diwarung-warung ngambilnya ke pangkalan itu jadi kelihatannya rame,” kata Yuliot di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Selasa (4/2).
BACA JUGA:Prabowo Perbolehkan Pengecer Jual LPG 3 Kg, Warganet: Seolah-olah jadi Pahlawan!
“Jadi kan penyesuaian, pada saat penyesuaian ada adaptasi ya tetntu nanti pada saat subpangkalan sudah jadi itu akan teratasi semua,” lanjutnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, meski terdapat perubahan yang signifikan dalam mendapatkan LPG 3 kg. Ia mengklaim, kebutuhan masyarakat terpenuhi semuan.
“Untuk tadi berdasarakan kebutuhan masyarakat itu terlayani semua, jadi memang ada perubahan yang tadi masyarakat ngambil di warung sekarang ngambil di pangkalan,” tutupnya.
Diketahui, salah satu warga Babakan Madang, Dena mengatakan, melakukan pembelian di pengecer lebih efektif karena tidak harus mengantre panjang dan lebih menghemat tenaga.
BACA JUGA:Rakyat Kesusahan, Prabowo Perintahkan Bahlil Aktifkan Lagi Pengecer LPG 3 Kg
Menurutnya, kebijakan pemerintah melarang pengecer tidak efektif karena sama halnya dengan menyusahkan masyarakat.
“Ga efektif, kurang, lebih baik ada di pengecer daripada harus ada di agen kayak begini,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Sapri juga menjelaskan, ketidakefetifan pemerintah dalam mengambil kebijakan pelarangan penjualan LPG 3 kg melalui pengecer.
Sapri memberikan contoh, jika gas habis pada malam hari bisa langsung mengunjungi pengecer tanpa harus mengantre ataupun menunggu waktu buka.
“Kalau habis malem (LPG 3 kg) mau masak mi masa harus ke agen, kalau dipengecer kan bisa nyelonong ‘ada gas pak?’ Kan gitu,” ucap Sapri.