JABAR EKSPRES – Rencana pembangunan dan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) di Jawa Barat mendapat kritik tajam dari para aktivis lingkungan dari LBH Bandung dan Walhi.
Dalam kegiatan diskusi yang digelar oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung itu terungkap keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap i di Jawa Barat yang jadi proyek strategis nasional (PSN) menuai dampak lingkungan terhadap masyarakat sekitar.
Direktur LBH Bandung Heri Pramono mengatakan, enam PLTU tersebar di Jawa Barat sudah beroperasi di antaranya Pelabuhan Ratu di Sukabumi, Indramayu, 1 dan 2 Cirebon.
Baca Juga:Jadi Pangkalan atau Agen Gas Elpiji 3 Kg Butuh Modal Besar, Ini Syaratnya!Kebijakan Pembelian Gas Elpiji 3 Kg di Pangkalan, Bikin Rakyat Susah!
Sedangkan dua lainnya PLTU 2 Indramayu dan PLTU Tanjung Jati A tertunda pembangunannya karena ada gugatan hukum terkait izin lingkungan.
“Dua itu digugat ke PTUN, bahkan Tanjung jati harus dikeluarkan dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL),” kata Heri.
Proyek tersebut bermasalah karena diterbitkan tanpa adanya Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup (SKKLH).
Heri menilai, selama ini keberadaannya memiliki dampak sosial terhadap masyarakat. Di Indramayu misanya, mata pencaharian petani dan nelayan jadi berkurang.
“Warga tidak dapat informasi apapun mengenaik keputusan pembangunan PLTU 2 x 1.000 MW itu,” ujar Heri.
Sementara itu, Direktur Walhi Jawa Barat Wahyudin mengatakan, dalam pembangunan, pemerintah sering mengabaikan aspek hak asasi manusia.
Proyek dikerjakan dengan merampas lahan produktif warga dan membuat nelayan harus melaut lebih jauh untuk menangkap ikan.
Baca Juga:Bus Sekolah Milik Pemkot jadi Besi Tua, Dishub Kota Bandung Tidak Bisa Ngurus!Dedi Mulyadi Beri Dua Opsi Pembebasan Ijazah untuk Sekolah Swasta
Selain itu, dampak negatif terhadap kesehatan juga dirasakan masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil riset, kasus infeksi saluran pernapasa (ISPA) mengalami peningkatan.
Dampajadi sorotan. Berdasarkan riset Walhi, warga sekitar PLTU di Indramayu mengalami peningkatan.
”ISPA banyak diderita oleh anak-anak dan lansia, meski Puskesmas enggan mengaitkan ISPA dengan keberadaan PLTU yang mengahasilkan abu hasil pembakaran,’’ kata dia.
