JABAR EKSPRES – Puluhan bus sekolah dan Trans Metro Bandung yang dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dalam kondisi rusak dan menjadi besi tua.
Padahal program bus sekolah dikembangkan pada tahun 2015 dengan keputusan Wali Kota 551/Kep.274-Dishub/2015. Terlihat kondisi bus tersebut dalam kondisi memprihatinkan dan terparkir di kawasan SOR GBLA, Rancabolang, Gedebage.
Saat ini tersisa tinggal 28 bus semuanya dalam kondisi rusak, kebanyakan didominasi oleh jenis bus sekolah dan Trans Metro Bandung.
Baca Juga:Dedi Mulyadi Beri Dua Opsi Pembebasan Ijazah untuk Sekolah SwastaHonor Akan Banjiri Pasar Smartphone Indonesia dengan Teknologi Canggih tapi Harga Murah meriah!
Menanggapi hal ini, Plt Kepala Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara beralasan, seluruh bus yang terpangkir di halaman Kantor Dishub di wilayah Gedebamasuk dalam proses lelang.
‘’Jadi ini sudah masuk dalam proses lelang untuk diganti dengan unit baru,’’ ujar Asep Koswara kepada Jabar Ekspres, dikutip Senin (2/02/2025)
Asep Koswara menolak jika bus sekolah dan TBM itu dikatakan mangkrak, namun bus-bus tersebut dikatakannya sudah rusak dan harus scrapping.
‘’Ya, di dalam aturan ada scrapping itu, usianya lebih dari 5 tahun,” katanya kepada Jabarekspres, Minggu (2/2)
Meski begitu, Asep mengatakan, bus yang sudah tidak terpakai dan memasuki masa habis pakai tersebut harus dilelang. Sebab, jika terus dipelihara maka membutuhkan biaya pemeliharaan.
‘’Biaya pemeliharaan atau perbaikan jauh lebih mahal ketimbang membeli unit baru,’’ ujar Asep beralasan.
Menurutnya, saat ini 28 kendaraan yang rusak dan sudah diapraisal dan harus dijual. Bus tersebut sudah laku 26, tinggal 2 lagi dan tinggal diambil oleh pemilik atau yang pemenang lelang.
Baca Juga:Penyelewengan Dana PIP Diduga Terjadi di Kampus LainiPhone 16 Masih Dilarang Dijual di Indonesia, Ini Penyebabnya!
“Karena kalau diperbaiki itu lebih mahal. Jadi mending beli baru, tapi yang baru itu salah satunya yang harus dirawat, itu kan,” tambahnya
