JABAR EKSPRES – Untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk siapkan anggaran khusus untuk ternak.
“Kita punya dosis (vaksin) 4 juta dan itu tidak akan cukup memenuhi kebutuhan vaksin sapi nasional. Oleh karena itu, kami imbau pemerintah daerah harus menyiapkan anggaran khusus untuk vaksin,” kata Wamentan dikutip dari ANTARA, Rabu (22/1/2025).
Sudaryono menegaskan bahwa keterlibatan pemerintah daerah untuk ikut serta dalam pemenuhan dosis vaksinasi PMK tersebut, sangat penting dalam rangka mendukung kebutuhan vaksin di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Dorong Produktivitas Pertanian, Wamentan Siapkan 90 Ribu Ton Benih Unggul
Menurutnya, pemberian vaksin pada sapi peternak sangat penting untuk dilakukan guna mencegah penyebaran PMK yang berkembang dengan cepat.
Vaksinasi PMK ini harus dilakukan secara massif dan merata di seluruh Indonesia. Hal ini penting untuk dilakukan agar tidak mengganggu target swasembada daging nasional.
“Sekarang ada beberapa kasus PMK di beberapa daerah. Ini harus kita antisipasi, baik melalui isolasi maupun pemberian vaksin secara rutin. Kami juga terus lakukan monitoring dengan menyediakan 4 juta dosis,” ujar Wamentan.
BACA JUGA: Wamentan Optimis Pembangunan Pertanian di Indonesia Semakin Kuat
Selain itu, Sudaryono juga mendorong sektor swasta dan pengusaha untuk membeli vaksin secara mandiri dan melakukan vaksinasi di tingkat peternak.
Adapun harga vaksin cukup terjangkau, sekitar Rp17.000 hingga Rp25.000 per dosis, memungkinkan perusahaan untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi.
“Harga vaksin itu murah, satu dosis Rp17.000-Rp25.000, hanya seharga satu bungkus rokok. Jadi kami mendorong perusahaan untuk melaksanakan vaksin mandiri,” ujar Sudaryono.
BACA JUGA: Antisipasi Kekeringan, Wamentan Genjot Pompanisasi di Wilayah Bandung Barat
Dengan vaksinasi ini, Wamentan berharap PMK bisa dikendalikan dengan lebih efektif dan populasi sapi di Indonesia dapat terlindungi dari penyebaran penyakit hewan tersebut.