Fenomena Host Live: Jadi Pekerjaan Paruh Waktu yang Diminati Mahasiswa di Era Digital?

Di tengah padatnya aktivitas perkuliahan, banyak mahasiswa yang memilih pekerjaan paruh waktu sebagai alternatif untuk mengisi waktu luang. Selain memberikan penghasilan tambahan, pekerjaan ini juga membuka peluang bagi mereka untuk mengasah keterampilan, serta menerapkan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah. Salah satu jenis pekerjaan paruh waktu yang kini tengah banyak diminati adalah menjadi pemandu acara (host) siaran langsung (live) di media sosial, terutama di platform seperti TikTok.

Muhammad Naufal Alfarisi, Jabar Ekspres

Pekerjaan sebagai host live di media sosial menawarkan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa dengan jadwal kuliah yang tidak menentu. Banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk posisi ini menawarkan sistem kerja yang bisa disesuaikan dengan waktu luang mahasiswa. Hal ini yang menjadi alasan utama bagi banyak mahasiswa untuk memilih pekerjaan ini.

Seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang bekerja sebagai host live TikTok di sebuah merek pakaian di Jalan Moch. Ramdan, Ciateul, Kec. Regol, Kota Bandung, berbagi pengalamannya.

BACA JUGA: Cerita Pedagang Awug Beras, Jajanan Tradisional Khas Sunda yang Masih Eksis di Era Modern

“Sebelum bekerja, saya harus mengajukan jadwal kerja yang bisa saya jalani. Itu adalah prosedur yang harus dipatuhi agar Manager Sosial Media dapat mengatur jadwal live dengan teratur,” ungkapnya. Mahasiswa ini memilih bekerja pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis di shift malam, yaitu dari pukul 18.00 hingga 00.00 WIB.

Keputusan untuk memilih jadwal tersebut tidak terlepas dari kenyataan bahwa perkuliahan sudah selesai pada jam-jam tersebut, sehingga ia dapat bekerja dengan tenang tanpa terganggu oleh tugas akademis.

“Saya bisa bekerja tanpa khawatir dengan mata kuliah yang belum saya hadiri. Kalau sudah malam, perkuliahan sudah selesai, jadi saya bisa fokus bekerja dengan tenang,” tambahnya.

Pekerjaan yang Mendukung Pengembangan Diri

Bagi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi seperti dirinya, pekerjaan ini bukan hanya soal fleksibilitas waktu, tetapi juga kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan bidang studi.

“Faktor utama saya memilih pekerjaan ini adalah untuk menerapkan ilmu yang saya pelajari di kampus. Mata kuliah seperti public speaking, digital marketing, dan penyiaran sangat terlatih dalam pekerjaan ini,” ujarnya dengan antusias.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan