JABAR EKSPRES – Dalam upaya memerangi kekerasan seksual di lingkungan pendidikan Islam, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjar, H. Ahmad Fikri Firdaus, SE, MM, menegaskan komitmennya dalam sebuah Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakor) yang bertema ‘Menyatukan Langkah, Mewujudkan Daya Saing Umat untuk Kemaslahatan Masa Depan’.
Rapat ini berlangsung di Kota Banjar dan dihadiri oleh Kasubag TU, kepala-kepala seksi, kepala-kepala madrasah, serta kepala KUA di lingkungan Kemenag Kota Banjar.
Dalam forum tersebut, Ahmad Fikri menekankan pentingnya pengawasan dini di madrasah, pondok pesantren, dan Rumah Tahfidz sebagai langkah strategis untuk mencegah kekerasan seksual.
“Lingkungan pendidikan Islam harus menjadi tempat yang aman, ramah anak, dan bebas dari kekerasan. Deteksi dini adalah kunci agar ancaman ini bisa diantisipasi dan dicegah sebelum terjadi,” katanya, Selasa 14 Januari 2025.
BACA JUGA: Cara Mengatasi Pengisian DRH PPPK Kemenag Tahap 1 2024 yang Hilang dan Error
Fikri menambahkan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah kekerasan, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak di lingkungan pendidikan.
“Pendidikan Islam harus menjadi tempat untuk membentuk generasi berakhlak mulia, bukan tempat yang merusak karakter mereka,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, Kantor Kemenag Kota Banjar akan melibatkan semua elemen internal, termasuk Kasubag TU yang bertanggung jawab atas koordinasi administratif, Kasi Pendis yang mengawasi madrasah dan lembaga pendidikan Islam, serta Kasi Bimas Islam yang berfokus pada pembinaan agama.
Kepala-kepala KUA juga diarahkan untuk menyelenggarakan bimbingan bagi calon pengantin, agar kesadaran tentang perlindungan anak dan keluarga semakin meningkat.
BACA JUGA: Kemenag Jabar Usulkan Hibah ke Pemprov untuk Pembangunan Asrama Haji Indramayu
Fikri menegaskan pentingnya kerja sama antar unit kerja di Kemenag Kota Banjar untuk memastikan program ini berjalan dengan efektif. “Semua pihak harus memahami bahwa keberhasilan ini adalah tanggung jawab bersama. Kita tidak boleh kompromi terhadap tindakan yang merugikan generasi penerus bangsa,” tambahnya.
Sebagai indikator keberhasilan, Kantor Kemenag Kota Banjar menargetkan penurunan angka kasus kekerasan seksual di lembaga pendidikan Islam, terbentuknya Satgas Pencegahan Kekerasan yang aktif, dan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya hak anak dan perlindungan mereka.