JABAR EKSPRES – Kejadian yang menghebohkan publik dan viral baru-baru ini terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dimana seorang guru wanita yang disebut berinisial ST, diduga melakukan tindakan tak pantas dengan salah satu siswa SMP.
Dugaan ini terjadi setelah keduanya digerebek oleh warga di rumah ST.
Baca juga : Viral Cream Tarim di TikTok, Promosi Ning Salma Rahma Abigail, Siapa Dia?
Berita tentang kejadian ini pertama kali viral di media sosial, di mana banyak pihak memberikan komentar dan mengungkap detail kejadian.
Warga setempat menyebut bahwa ST beberapa kali terlihat membawa korban ke rumahnya sebelum akhirnya digerebek.
Ketika dilakukan penggerebekan, warga menemukan keduanya dalam situasi yang dianggap tidak pantas.
Kini, pihak kepolisian setempat sedang mendalami kasus yang membuat warga resah.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Grobogan, Ipda Yusuf Al Hakim, menyampaikan bahwa meskipun hingga saat ini belum ada laporan resmi dari pihak keluarga korban, proses penyelidikan sudah dimulai.
“Kami sedang melakukan gelar perkara untuk mengumpulkan data lebih lengkap, termasuk dari polsek setempat, karena korban masih di bawah umur,” jelas Yusuf pada Rabu (8/1/2025).
Menurut informasi yang beredar di media sosial, guru wanita tersebut dikabarkan telah beberapa kali mengajak siswa tersebut untuk melakukan hubungan yang tidak pantas.
Yusuf menambahkan bahwa pihak keluarga korban telah menunjuk seorang pengacara untuk mendampingi mereka selama proses hukum berlangsung.
“Walaupun belum ada laporan resmi, kami menerima informasi bahwa keluarga korban telah menunjuk pengacara. Saat ini, kasus masih dalam tahap gelar perkara, dan kami akan terus memverifikasi kebenaran informasi yang beredar,” ujarnya.
Selain fokus pada pengumpulan bukti, pihak kepolisian juga memberikan perhatian besar terhadap kondisi psikologis korban.
Baca juga : Sejumlah Karyawan Bank ini Dipecat karena Ketahuan Kerja Pakai Alat Ilusi
Anak yang baru duduk di kelas 9 SMP ini mendapat pendampingan khusus mengingat situasi yang dihadapinya.
“Kami sudah menjalin komunikasi dengan orang tua korban, meskipun saat ini mereka sedang berada di Boja, Kendal,” ungkap Yusuf.