Atasi Banjir Gedebage, DSDABM Kota Bandung Ungkap Ini Mekanisme Penyelesaiannya!

JABAR EKSPRES – Gedebage masih jadi salah satu kawasan yang kerap dilanda banjir di wilayah Kota Bandung. Bahkan, pembangunan kolam retensi belum juga mampu menjawab problematika banjir cileuncang tersebut.

Disinggung terkait hal ini, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyebut, problematika terletak pada total genangan di wilayah Gedebage yang saat ini sentuh 24 ribu kubik air.

Diakuinya, kehadiran kolam retensi Pasar Gedebage baru belum mampu menyelesaiakan permasalahan banjir di kawasan tersebut. Hal ini berkenaan dengan daya tampung yang hanya berada di angka 7 ribu kubik air.

BACA JUGA:Tertutup Momentum Pilkada, Banjir Gedebage Kembali Jadi Sorotan

“Itu kan dalam perhitungan model kita sebenarnya masih ada 24 ribu meter kubik genangan. Dengan adanya kolam retensi yang baru, di Gedebage itu kan 7 ribu sekian, jadi masih ada 16 ribu sekian kubik genangan lah. Jadi memang belum selesai yang itu,” kata Didi, Kamis (9/1/2025).

Untuk itu, Didi mengungkapkan, terdapat program-program yang bakal dijalankan guna mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya yakni pembuatan kolam-kolam retensi baru di sekitar kawasan Gedebage.

Selain kolam retensi Dinsos di wilayah Rancasari dan Jajaway di Cibodas Antapani, pihaknya bakal juga membangun kolam baru di kawasan Ciporeat, Ujungberung. Hal ini tentunya guna menampung debit air agar tak berkumpul di wilayah Gedebage.

“Nah, kita harapkan nanti setelah ini kan mau ada pembuatan kolam retensi yang ini di Ciporeat ya. Jadi mudah-mudahan itu berkurang lagi gitu,” ujarnya.

BACA JUGA:Kolam Retensi Tidak Menjawab Masalah Banjir Gedebage?

Selain itu, dirinya juga tengah menunggu pengaktifan kembali kali mati di wilayah Cisaranten, Arcamanik yang bakal dilakukan oleh pihak BBWS. Apabila hal ini terlaksana, kata dia, akan berdampak pada berkurangnya jumlah genangan di kawasan Gedebage sebanyak 8 ribu kubik air.

“Mudah-mudahan juga yang rencana BBWS mengaktifkan kembali kali mati di Cisarantan lama, itu akan mengurangi sekitar 8 ribuan, mudah-mudahan itu jauh lebih turun lagi gitu,” ucapnya.

Terkait kolam retensi Ciporeat, Didi mengatakan, pembangunan akan dilakukan pada bulan Januari sesuai dengan Konservasi Bandung Berkelanjutan Jilid III.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan