BACA JUGA:Ilusi Bandung Jadi Kota Inklusi: Membedah Keseriusan Pemkot Bandung Terhadap Penyandang Disabilitas
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspes, lahan dengan luas sekira 2 hektare di wilayah Desa Sindangpakuon, sebelumnya berfungsi sebagai penampungan air terutama ketika musim hujan berlangsung.
Sejak PT Yode Pratama Mandiri yang merupakan pengembang dalam aktivitas pembangunan perumahan, lahan tersebut terdampak hingga tak dapat berfungsi seperti sebelumnya.
Jaenal memaparkan, pembangunan saluran air yang harus dilakukan PT Yode itu, perlu dibuat dari area perumahan dengan alur menuju ke Sungai Cimande.
Adapun tenggat waktu pelaksanaan diminta secepat mungkin, mengingat saat ini masih dalam fase musim penghujan, sehingga potensi banjir akan terus menghantui warga.
“Kemarin jumlah warga yang terdampak banjir itu sekitar 17 KK (Kepala Keluarga). Itu pun banjir pertama kali dalam sejarah masuk ke rumah, baru sekarang banjirnya sampai masuk ke rumah warga,” paparnya.
Jaenal menyampaikan, pembentengan dinilai perlu menjadi prioritas guna mencegah air mengalir deras ke area pemukiman warga.
“Apabila ditotalkan keseluruhan kiri dan kanan panjang pembentengan dibutuhkan sekira 800 meter, itu termasuk yang area makam,” imbuhnya.
Menurutnya, jangankan pengerjaan mengatasi masalah banjir, penggantian kerugian warga yang terdampak banjir kemarin juga belum ada, baru kompensasi berupa sembako.
“Padahal warga yang punga kolam juga rugi, selain bentengnya ambruk karena derasnya arus banjir kemarin, ikan-ikan mereka juga hilang terbawa air,” pungkas Jaenal. (Bas)