JABAR EKSPRES – Saat ini, aplikasi penghasil uang tengah menjadi tren di kalangan pengguna smartphone. Salah satu aplikasi yang sedang ramai dibicarakan adalah RSE.
Aplikasi RSE mengklaim bahwa pengguna dapat memperoleh penghasilan dengan cara yang cukup unik, yakni melalui sistem penyewaan powerbank. Cara ini mirip dengan modus yang diterapkan oleh aplikasi joinob, yang ternyata berujung pada penipuan besar-besaran.
Banyak yang merasa tertipu karena pada awalnya aplikasi ini terlihat meyakinkan, bahkan mereka mengklaim memiliki kantor fisik yang memadai.
Namun, seiring berjalannya waktu, kantor tersebut ternyata tutup, dan para pemimpin aplikasi tersebut pun hilang, meninggalkan korban-korbannya begitu saja.
Baca juga : Aplikasi Lactalis Ranch Bukan Penghasil Uang, Ini Fakta Penipuannya
Bagi yang mengikuti perkembangan aplikasi penipuan, pasti sudah familiar dengan aplikasi joinob. Modus operandi yang digunakan oleh joinob hampir identik dengan Aplikasi RSE. Pada awalnya, aplikasi ini terlihat sah dengan berbagai fasilitas dan kantor yang terkesan profesional.
Namun, banyak anggota yang akhirnya menjadi korban, kehilangan uang yang mereka investasikan, dan bahkan berusaha untuk mendapatkan kembali dana mereka melalui jalur hukum. Sebagian besar korban joinob mengaku tidak dapat mendapatkan kembali uang mereka secara penuh.
Aplikasi RSE terlihat sangat mirip dengan joinob. Di dalamnya, terdapat sistem deposit dengan modal terkecil sekitar 400 USDT yang dapat memberikan imbal hasil harian sekitar 0,96 USDT. Semakin besar jumlah deposit yang Anda setorkan, semakin besar juga imbal hasil yang Anda dapatkan.
Namun, perlu diingat bahwa aplikasi semacam ini hanya menguntungkan bagi mereka yang bergabung di awal, karena adanya sistem referal yang memberi komisi bagi mereka yang berhasil mengundang orang lain untuk bergabung.
Baca juga : Apakah Aplikasi Kantar Amankah Untuk Digunakan?
Sistem referal inilah yang menyebabkan aplikasi ini cepat berkembang. Para pengundang akan mendapatkan penghasilan dari setiap orang yang mereka ajak bergabung. Namun, seperti aplikasi penipuan pada umumnya, hanya para pengundang awal yang mendapat keuntungan sementara anggota yang datang belakangan akan menjadi korban ketika aplikasi tersebut runtuh.