JABAR EKSPRES – Menjelang libur panjang dua hari besar yakni Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah objek wisata menjadi tujuan masyarakat untuk menikmati momen berkumpul bersama keluarga.
Menyikapi hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta agar masyarakat yang hendak berlibur ke tempat wisata tetap waspada.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, dalam kurun waktu beberapa hari ke depan, cuaca diprediksi cukup ekstrem.
Baca Juga:Satpol PP Kota Bogor Ultimatum Minimarket Tak Berizin di Pondok RumputIni Peran 3 Pelaku Penganiayaan Pengemudi Ojol di Cimekar Bandung
“Bagi objek wisata diharap bisa meningkatkan sistem keamanan, pastikan fasilitas keamanan seperti papan informasi cuaca, jalur evakuasi, dan rambu-rambu di area wisata tersedia dan mudah diakses,” katanya kepada Jabar Ekspres, Selasa (24/12).
Rahayu menjelaskan, instansi terkait pun perlu melakukan tindakan berupa inspeksi fasilitas seperti pohon besar, reklame, atau struktur lain yang berisiko roboh akibat angin kencang.
Menurutnya, guna meminumalisir terjadinya potensi bencana, maka pengelolaan risiko di area rawan harus dilakukan.
“Tutup sementara akses ke area berisiko seperti: Sungai dan curug karena dinilai rawan banjir atau arus deras mendadak,” jelasnya.
Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, untuk kawasan wisata yang lokasinya berada di dataran tinggi, diharapkan dapat memperhatikan jalur rawan longsor atau licin.
Adapun anomali suhu permukaan air laut (SST) diperairan Jawa Barat menjelang Nataru ini dikategorikan cukup hangat, sehingga ada kontribusi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan pada skala lokal,
“Kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850 sampai 700 milibar (mb), dengan lembap berkisar antara 60 sampai 95 persen,” terangnya.
Baca Juga:Anggota Komisi V DPRD Jabar Dorong Dinkes Inovatif Dalam Tangani DBDJelang Nataru, Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 20 Persen
Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan pada umumnya cuaca di wilayah Jawa Barat yakni berawan.
Menurut Ayu, hal itu dinilai berpotensi hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat di sebagian wilayah Jawa Barat.