9 Tahun Tinggal di Kolong Flyover Pasoepati, Lina Kini Akan Mendapatkan Tempat Lebih Layak

JABAR EKSPRES – Setelah 9 tahun tinggal di kolong Flyover Pasoepati atau Mochtar Kusumaatmadja, Lina Angraeni (40) warga Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, kini akan mendapatkan tempat yang lebih layak.

Lina yang kini tinggal bersama suami dan dua orang anaknya disebuah gubuk berukuran sekitar 3×3 meter persegi tepat dibawah Flyover Pasoepati atau Mochtar Kusumaatmadja, nantinya akan direlokasi ke tempat yang lebih layak. Yakni rumah susun oleh Pemerintah melalui program penanganan kesejahteraan sosial perkotaan dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

Kepada wartawan, Lina mengaku sempat kaget saat diminta untuk pindah ke rumah susun yang telah disediakan oleh pemerintah dari tempat tinggalnya.

“Saya baru tahu tadi, tidak tahu sebelumnya mau dipindah ke rumah susun. Tadi tiba-tiba diminta Kartu Keluarga (KK) sama KTP,” katanya saat ditemui di lokasi, Kamis (5/12).

BACA JUGA:Hanya Capai 60 Persen, 1,6 Juta Warga Bogor Pilih Golput di Pilkada 2024

Selama tinggal di sebuah gubuk, Lina mengaku dua orang anaknya yang kini berusia 17 tahun dan 21 tahun sering tidur di rumah orang tuanya yang tepat berada disebelah tempat tinggalnya.

Pasalnya gubuk yang terbuat dari triplek tersebut, hanya cukup ditempati oleh dua orang.

“Disini tidur berdua sama suami, (kalau disuruh pindah) ya saya mau saja, karena nggak ada buat ngontraknya,” ucapnya.

Selain Lina, 100 KK lainnya akan Juga Direlokasi oleh Pemerintah

Selain Lina, melalui program ini, pemerintah juga akan merelokasi 100 kepala keluarga (KK) lainnya ke rumah susun atau rusunawa yang telah disediakan di Rancaekek dan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.

BACA JUGA:Paska Gus Miftah, Video Ustad Abdul Somad Borong Es Teh Viral Lagi, Netizen Bandingkan Adab Kedua Ulama

Selain di relokasi ke tempat yang lebih layak, pemerintah juga menurut Menteri PKP Maruarar Sirait, akan memberikan pelatihan kerja agar nantinya memiliki penghasilan.

“Seperti bu Lina ini hobinya memasak, jadi nanti kita akan fasilitas pelatihannya (kerja) supaya ada penghasilan,” katanya di lokasi yang sama.

Maruarar menambahkan, relokasi melalui program penanganan kesejahteraan sosial perkotaan ini, merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya dilakukan di Jakarta kepada masyarakat yang tinggal dibawah kawasan jembatan tol.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan