Tekan Kasus Stunting, Pemkab Bandung Barat Gencarkan Program Pelita Bening

JABAR EKSPRES – Perangkat daerah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) memberikan pangan lokal bergizi kepada ibu hamil (bumil) dan balita di wilayah Kecamatan Cipatat, pada Selasa, 19 November 2024.

Tambahan pangan lokal tersebut diberikan kepada ratusan bumil dan anak itu dalam rangka Perangkat Daerah Peduli Ibu Hamil dan Balita beresiko Stunting (Pelita Bening) dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Sekedar diketahui, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tahun 2022, prevalensi balita stunting Bandung Barat mencapai 27,3 persen. Artinya, jika terdapat 100 orang populasi balita di KBB, sebanyak 27 orang menderita stunting.

Angka ini prevalensi Bandung Barat ini terpaut tipis dari dua kabupaten lain yakni Sukabumi dengan presentase 27,5 persen dan Kabupaten Sumedang diurutkan teratas dengan prevalensi 27,6 persen.

BACA JUGA: Hadir di Tempat Publik, BPJS Keliling Bantu Berikan Layanan Kepada Masyarakat Kota Bandung 

Lalu di tahun 2023, prevalensi stunting Bandung Barat hanya turun 2,2 persen. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting Kabupaten Bandung Barat menurun dari 27,30 persen pada tahun 2022, menjadi 25,10 persen. Artinya, sekitar 25 dari 100 balita di Bandung Barat berpotensi menderita stunting.

“Pemkab Bandung Barat memberikan tambahan protein hewani berupa telur ayam dan makanan bergizi kepada masyarakat di Desa Citatah. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir di Kantor Desa Citatah.

Dalam kegiatan Pelita Bening ini, dikatakan Ade, pihaknya bakal mendistribusikan protein hewani berupa telur yakni sebanyak kurang lebih 650.000 butir. Dengan begitu, upaya penanganan stunting di wilayahnya bisa berjalan maksimal.

“Pemberian telur ini juga kita paksakan menganggarkan di perubahan. Jadi di tengah keterbatasan kita semua masih bisa memberikan telur. InshaAllah optimis bisa menurunkan dari 25,10 persen. Kalau targetnya 17,5 persen,” katanya.

BACA JUGA: Antrean Online Pada Mobile JKN Beri Kemudahan Indra Untuk Jalani Kontrol Rutin

“Sasarannya ibu hamil, anak balita stunting jadi ada kriteria tersendiri bagi penerima bantuan yakni warga yang mengalami Kekurangan Energi Kronis,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Ridwan Abdullah Putra mengatakan, jumlah sasaran yang dari kegiatan pemberian telur ayam ini sebanyak 34.334 warga di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan