JABAR EKSPRES – Banyaknya anak-anak yang saat ini menderita penyakit orang dewasa diusia yang masih sangat muda, menimbulkan kekhawatiran khususnya dalam konsumsi pangan yang tidak sehat.
Tak hanya itu, banyak juga anak-anak yang keracunan akibat konsumsi pangan yang juga tidak sehat.
Hal ini tentunya menjadi perhatian serius bagi pemerintah khususnya di Jawa Barat, sehingga perlunya program-program untuk memastikan pangan yang aman untuk dikonsumsi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keamanan pangan, terutama di lingkungan sekolah dan pasar.
“Anak-anak setiap hari mengonsumsi jajanan di sekolah. Jajanan ini bisa menjadi salah satu faktor yang mendorong berkembangnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), namun kita harus memastikan bahwa pangan yang dijajakan aman dan sehat,” ujarnya di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (18/11).
BACA JUGA: Angin Kencang Terjang Rancaekek Kencana Bandung, Atap Rumah Banyak yang Rusak!
Menurutnya penting untuk mencegah munculnya penyakit serius seperti diabetes dan kanker pada anak-anak, yang sebelumnya lebih umum terjadi pada orang dewasa.
“Konsumsi pangan yang tidak sehat dan tidak aman bisa memicu berbagai penyakit. Kami berharap teman-teman yang hadir menjadi agen perubahan untuk melakukan sosialisasi, edukasi, kepada masyarakat di desa/kelurahan. Warga pasar, termasuk warga di sekolah itu punya kepedulian terhadap keamanan pangan,” tambahnya.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti pentingnya pengawasan pangan tidak hanya di hilir (di sekolah dan pasar), tetapi juga di hulu, terutama di tingkat keluarga.
“Kesadaran akan pentingnya pangan yang sehat harus dimulai dari rumah tangga. Seringkali kita tidak menyadari bahwa makanan yang kita konsumsi sehari-hari tidak terkontrol keamanannya,” jelas Herman.
Melihat hal itu, Herman mengaku sudah meminta Dinas terkait agar berkoordinasi dengan Balai Besar Obat dan Makanan (BPOM) Bandung agar bisa bergerak maksimal untuk memberikan pemahaman terkait keamanan pangan.
“Memang dalam keseharian tidak ke kontrol, seolah itu biasa saja. Kita lihat di sekolah ada cilok, cireng, cilor, dsb. Saya kira itu bagus, apalagi itu adalah makanan tradisional. Tapi persoalannya kesehatannya seperti apa, makanya kita bersama BPOM akan terus memastikan semua pangan yang ada di lingkungan kita sehat, aman, dari zat-zat berbahaya,” ungkapnya.