JABAR EKSPRES – Pemerintah Indonesia saat ini terus berupaya menurunkan angka stunting hingga mencapai target yang ditentukan yakni di 18 persen pada Tahun 2025 nanti. Pasalnya berdasarkan standar WHO, prevalensi stunting di Indonesia harus mampu turun kurang dari 20 persen.
Maka agar target penurunan ini dapat tercapai, Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Koordinator (Kemenko) PMK, mengaku akan terus melakukan berbagai cara. Salah satunya melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dilaksanakan pada Januari 2025 nanti.
“Karena makan bergizi (MBG) ini, kita ketahui selain peserta didik (Siswa), disitu juga ada ibu hamil, menyusui, dan balita. Nah sementara kalau kita masuk ke dalam intervensi stunting, maka targetnya adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” ucap Plt Deputi III Kemenko PMK, Nunung Nuryarton, di Forum Merdeka Barat 9, Senin (18/11).
BACA JUGA:Kasus Bullying Masih Marak, LP3A KBB Tekankan Pentingnya Parenting Skill Sekolah Ramah Anak
Selain agar cepat tercapai, Nunung mengatakan, dalam menurunkan angka stunting melalui program MBG juga, pemerintah akan kembali menggunakan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021.
“Karenanya ini (penurunan stunting melalui program MBG) kita harus betul-betul mensinergikan semuanya berdasarkan Perpres 72 tahun 2021 yang didalamnya juga melibatkan banyak lembaga dan kementrian,” ungkapnya.
Maka dari itu, Nunung berharap melai progam MBG yang akan dijalankan pada Januari 2025 nanti dapat menjadi sebuah dorongan dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.
“Ini sangat penting sekali, dan harapannya melalui MBG ini bisa menjadi dorongan atau pengungkit yang lebih signifikan dalam menurunkan dan mencegah angka stunting di Indonesia. Jadi saya kira program ini (MBG) sangat strategis,” pungkasnya
(San).