Inilah Alasan Aplikasi DBC Masih Bertahan, Benarkah Masih Terbukti Aman?

JABAR EKSPRES – Aplikasi DBC kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna aplikasi berbasis investasi. Setelah sempat dibahas beberapa bulan lalu, aplikasi ini ternyata masih aktif dan belum dinyatakan scam. Namun, berhati-hatilah, karena pola bisnisnya mengindikasikan gejala khas skema Ponzi yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

Saat ini, DBC masih menarik perhatian banyak anggota baru yang mendaftar dan melakukan deposit. Dengan mekanisme uang berputar antaranggota, aplikasi seperti ini hanya bertahan selama masih ada aliran dana dari anggota baru. Begitu pendaftar baru berkurang dan perputaran uang melambat, aplikasi ini akan “jatuh”.

Gejala ke arah scam pun sudah mulai tampak. Contohnya, promosi dan event-event menarik yang terkesan menggiurkan, seperti:

  • Bonus dan Insentif: Promosi menawarkan bonus Rp20.000 hingga Rp230.000 ditambah “S Koin Emas” untuk rekrutmen anggota baru.
  • Bunga Tinggi: DBC menjanjikan bunga harian 3,2%, angka yang jelas tidak realistis untuk investasi sehat.

Promo-promo seperti ini biasanya muncul sebagai strategi untuk menarik anggota baru sebelum aplikasi akhirnya runtuh.

Baca juga : Benarkah Aplikasi BLOCKMS Penghasil Uang? ini Faktanya

DBC mengemas dirinya sebagai aplikasi membaca novel, tetapi hanya sebagian kecil pengguna yang bisa menikmati layanan ini secara gratis. Sebagian besar keuntungan diperoleh melalui sistem deposit berjenjang, mulai dari D1 hingga D10, dengan nilai deposit yang semakin tinggi.

Keuntungan yang diterima pengguna berasal dari dana yang disetorkan anggota baru, sehingga hanya menguntungkan pengguna awal. Nantinya, anggota baru yang tidak mendapatkan kembali modalnya akan menjadi korban.

Selain itu, DBC juga menggunakan sistem referal berjenjang dengan komisi hingga level ketiga:

  • Level 1: 12%
  • Level 2: 4%
  • Level 3: 2%

Skema ini memotivasi pengguna untuk mengundang anggota baru, sehingga aliran dana tetap lancar.

Banyak pengguna yang menyadari risiko DBC dan memberikan peringatan, seperti:

  • “Hati-hati, ini skema Ponzi. Untung selama ada anggota baru, tapi akan scam saat aliran dana berhenti.”
  • “Jangan tergiur bonus besar, karena aplikasi seperti ini tidak bertahan lama.”

Namun, ada juga pembelaan dari pihak seperti leader aplikasi. Mereka sering menuding pengkritik sebagai penyebar fitnah atau SDM rendah. Bahkan, mereka mengklaim DBC memiliki kantor resmi dan melakukan berbagai kegiatan sosial, yang sebenarnya hanya trik untuk menarik kepercayaan calon korban.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan