Masuk Kondisi Overload, Skema Pengiriman Sampah di Bantar Gebang akan Diadopsikan Kementrian LH ke Sarimukti

JABAR EKSPRES – Kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar), kini telah menjadi perhatian khusus bagi Kementerian Lingkungan Hidup (LH).

Pasalnya saat ini, tempat pembuangan akhir sampah dari wilayah Bandung Raya tersebut, kondisinya telah melebihi kapasitas atau overload dengan jumlah kiriman sampah yang dilaporkan setiap harinya mencapai 3.000 meter kubik.

Maka agar kondisi ini tidak semakin parah, Kementerian LH melalui Wakil Menterinya (Wamen) Diaz Hendropriyono mengaku akan segera mengadopsikan skema pengiriman sampah yang ada di TPA Bantar Gebang ke Sarimukti.

“Sarimukti tadi saya dengar sudah melebihi kapasitas (overload). Dan saya sekarang mau kesana, mau lihat kondisinya. Tapi yang penting sekarang sampah yang masuk kesana (Sarimukti) harus bisa lebih rendah seperti di Bantar Gebang,” ujarnya saat ditemui di Gedung Sate Badung, Selasa (5/11).

BACA JUGA: Tampung Aspirasi, Ilham Habibie Gelar Diskusi Dengan  Relawan di Sekretariat Bersama ASIH

Diaz menjelaskan, skema pengiriman sampah yang ada di TPA Bantar Gebang seperti pemilahan dari hulu, dinilai sangat cocok diterapkan di Sarimukti yang kini tengah mengalami overload.

“Tapi kita akan melihat Sarimukti, dan apakah yang sudah kita lakukan di Bantar Gebang bisa kita terapkan disana. Dan kalau sudah ada (bisa), itu harus ada solusi apakah dengan Inovasi atau lain sebagainya,” ucapnya.

Maka dengan cara ini, Diaz berharap persoalan sampah di Sarimukti dapat segera diselesaikan secara maksimal.

“Ini sesuai dengan arahan pak Menteri LH bahwa kita ingin mengurangi sampah di seluruh Indonesia. Nah kita mulai dari Jakarta, kita fokus kepada pengurangan sampah khususnya sampah organik dan melihat TPA-TPA lain yang mangkrak,” pungkasnya.

BACA JUGA: Download Minecraft Versi 1.20.50, Link Resmi Mojang Studios

Sebelumnnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman menyebut bahwa kondisi TPAS Sarimukti diprediksi akan mengalami overload di akhir 2024 nanti.

Hal ini kata Herman, dapat terlihat dari lahan yang tersisa dan jumlah kiriman sampah ke Sarimukti yang setiap harinya mencapai sekitar 3000 meter kubik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan