JABAR EKSPRES – Dalam dunia digital yang terus berkembang, muncul berbagai aplikasi yang menawarkan imbalan menarik, salah satunya adalah aplikasi SAI AI. Namun, belakangan ini, aplikasi ini mencuri perhatian karena keluhan dari banyak pengguna yang menyatakan bahwa mereka tidak lagi menerima pembayaran.
Aplikasi SAI AI awalnya dikenal sebagai platform yang memproses ratusan ribu permintaan penarikan setiap menit. Namun, dengan semakin banyak pengguna, masalah mulai muncul. Pengguna kini diharuskan membayar biaya penarikan untuk mendapatkan dana mereka. Biaya yang dikenakan adalah 10% dari saldo, yang disebut sebagai biaya pengelolaan keuangan seumur hidup. Menariknya, setelah membayar biaya ini, pengguna dijanjikan dapat melakukan penarikan cepat dalam waktu 24 jam.
Tapi, di sinilah letak kecurangannya. Banyak orang menyadari bahwa ini adalah trik untuk menguras uang pengguna. Setiap orang yang ingin menarik dana diharuskan membayar biaya ini, dan itu hanya membuat para pengguna semakin terjebak dalam skema yang merugikan.
Baca juga : Stellantis Aplikasi Penghasil Uang, Apakah Terbukti Aman atau Penipuan Berkedok Investasi?
Sangat penting untuk mengenali tanda-tanda aplikasi penipuan. Modus seperti ini telah digunakan oleh banyak aplikasi sebelumnya, seperti FGS Global, yang juga meminta anggotanya membayar biaya untuk aktivasi akun sebelum akhirnya kabur. Dalam skenario serupa, aplikasi SAI AI memanfaatkan kepercayaan pengguna untuk menyedot uang mereka sebelum menghilang.
Misalnya, jika seorang pengguna memiliki saldo Rp10 juta, mereka harus membayar Rp1 juta sebagai biaya penarikan. Jika ada 1.000 pengguna yang terjebak, itu sudah berapa banyak uang yang terkumpul? Ini menunjukkan betapa berbahayanya skema ini bagi para pengguna yang tidak waspada.
Jangan biarkan diri Anda tertipu lebih jauh. Meskipun ada beberapa pengguna yang mungkin berhasil menarik dana setelah membayar biaya tersebut, perlu diingat bahwa itu bisa jadi hanya manipulasi untuk menciptakan ilusi bahwa aplikasi ini masih dapat dipercaya. Seringkali, yang berhasil adalah para pemimpin atau orang-orang di balik aplikasi tersebut, yang sebenarnya merupakan bagian dari jaringan penipuan.
Apakah Anda tahu bahwa banyak aplikasi penipuan lainnya juga menggunakan modus serupa? Beberapa dari mereka, seperti CLSK dan Grafika, meminta pengguna membayar pajak atau biaya aktivasi sebelum akhirnya tidak dapat diakses sama sekali. Ketika semua pengguna telah membayar, aplikasi tersebut pun langsung tutup.