Berawal dari Kelola Tanah Carik, Kini Desa Pasirnanjung Sumedang Dorong Literasi Warga untuk Tingkatkan Ekonomi Digital

“Kita potensinya di tanah carik yang dikelola jadi objek wisata. Kita sudah mulai konsep, ke depannya UMKM akan dikembangkan lebih moderenisasi, seperti dibangun terpusat dengan sistem food court, pemasaran berbasis digital jadi memanfaatkan media sosial,” paparnya.

Dicki yang mengenakan pakaian seragam dengan Sekdes itu mengungkapkan, digitalisasi rencananya tak sebatas dari metode marketing melalui media sosial saja, namun baik untuk objek wisata hingga kuliner yang dijajakan UMKM lokal, dapat berkolaborasi dengan Bank Indonesia, dalam sistem pembayaran digital menggunakan QRIS atau dompet elektronik lainnya (e-wallet).

“Representasi utamanya memberdayakan ekonomi lokal, melalui wisata karena di sini ada area Adu Ketangkasan Domba, kemudian wisata alam Pasirnanjung Geulis bisa dilihat alamat media sosialnya untuk facebook, tiktok dan instagram denga nama akun @desapasirnanjung.geulis, masih terus dikembangkan,” ungkapnya sambil memperlihatkan akun media sosial wisata Pasirnanjung Geulis.

Diketahui, wilayah Desa Pasirnanjung merupakan daerah dengan dataran yang cukup tinggi, sehingga wisatawan yang berkunjung ke Pasirnanjung Geulis akan disuguhkan suasana alam yang asri memanjakan mata.

Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, dari lokasi wisata ini bisa terlihat hamparan luas pemandangan Kabupaten Bandung yang akan menjadi daya tarik utama, ditunjang suasana sejuk menambah sensasi alam yang bisa menenangkan pikiran.

Saung-saung kecil berukuran 2 kali 2 meter pun berdiri untuk berisitirahat wisatawan, selain menambah asri suasana alam juga sekadar bisa jadi tempat merebahkan badan usai perjalanan.

Dicki yang juga merupakan pengurus RKDD dalam program Desa Cerdas dari Kemenkes itu mengaku, berupaya memajukan perekonomian lokal agar orientasi warga tak sebatas mengandalkan bekerja di pabrik.

“Kita manfaatkan potensi di desa, ada wisata yang terua dikembangkan, peluang usaha terbuka, kita gunakan juga teknologi digital. Semoga bisa jadi percontohan bagi desa lain, mungkin juga skema kita dikolaborasikan dengan program BI (Bank Indonesia), untuk pengembangan sistem pembayaran digital terbaru selain QRIS mungkin,” imbuhnya sambil tersenyum hingga gigi atas dan bawahnya terlihat.

Dicki menyampaikan, ke depannya wisata di Desa Pasirnanjung akan ada penambahan, salah satunya berencana membangun kolam renang, semua melalui pemanfaatan tanah carik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan