Paslon HADE Janji Bakal Libatkan Santri dalam Optimalisasi Sektor Ketahanan Pangan

JABAR EKSPRES – Optimalisasi sektor pangan melibatkan santri bakal kembali direalisasikan jika pasangan calon bupati dan wakil bupati Bandung Barat nomor urut tiga, yakni Hengky Kurniawan dan Ade Sudrajat terpilih di Pilkada 2024.

Calon Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan, jika terpilih di Pilkada 2024, keterlibatan santri tak hanya pada optimalisasi pangan saja. Namun sejumlah program telah disiapkan bagi santri.

“Saat saya menjabat menjadi wakil maupun Penjabat (Pj) bupati, santri selalu dilibatkan dalam sejumlah program salah satunya optimalisasi ketahanan pangan,” katanya, Jumat (25/10/2024).

Menurutnya, potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Bandung Barat cukup mumpuni untuk terus meningkatkan produksi dari sektor pangan.

BACA JUGA:Resmi, Raksasa Tekstil PT Sritex Dinyatakan Pailit

Karena itu, optimalisasi sektor pangan dinilai tepat jika diterapkan kembali di setiap pondok pesantren yang ada di Kabupaten Bandung Barat.

“Kabupaten Bandung Barat diberikan anugrah dengan memiliki bonus demografi yang sangat strategis. Selain itu, Bandung Barat menjadi salah satu wilayah dengan jumlah pondok pesantren terbanyak di Provinsi Jawa Barat,” katanya.

Ia menyebut, kehadiran progam bantuan tersebut nantinya berupa benih serta sarana dan prasarana penunjang yang diberikan kepada pondok pesantren.

“Sebelumnya program ini diterapkan pada saat saya menjabat Bupati Bandung Barat. Kita memberikan bantuan berupa kolam bioflok untuk pengembangan ikan lele di pesantren,” katanya.

BACA JUGA:Hampir Sebulan Berlalu, Pelaku Pembegalan di Bogor Berhasil Ditangkap

Ia menyebut, setidaknya dengan bantuan sarana dan prasarana pengembangan pertanian dan peternakan di pondok pesantren dapat meningkatkan produk pangan di Kabupaten Bandung Barat.

“Minimal pondok pesantren ini dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi santri. Dengan produk sendiri dan dinikmati langsung tentu manfaatnya dirasakan juga secara langsung,” katanya.

Ia berharap, ketika program ini berjalan maksimal para lulusan pondok pesantren telah memiliki pengetahuan dan kemampuan mumpuni di bidang peternakan dan pertanian.

“Ketika telah lulus di ponpes nanti, para santri telah memiliki kemampuan untuk mengembangkan usahanya dan memiliki penghasilan. Termasuk pengembangan teknologi pertanian,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan