JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi terus berupaya meminimalisir dan mencegah kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Hal ini dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Cimahi melalui pengkaderan jejaring perlindungan di tingkat kelurahan.
Menurut Kepala Dinas P3AP2KB, Fitriani Manan, pihaknya telah membentuk dan melatih kader melalui program Pelayanan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT).
“Kami telah membentuk jejaring di setiap kelurahan melalui PATBM dan PKDRT. Kader-kader ini kami latih agar mampu mendengarkan dan mendeteksi adanya kekerasan di sekitar mereka,” ungkap Fitriani saat dihubungi Jabar Ekspres via telepon, Jumat (18/10/2024).
BACA JUGA:Sepanjang Tahun 2024, DP2KBP3A KBB Catat Ada 28 Anak Jadi Korban Kekerasan
Fitriani menjelaskan bahwa kader-kader tersebut tidak hanya berperan dalam deteksi dini, tetapi juga harus bertindak cepat.
Menurutnya, jika kasus masih bisa ditangani di tingkat lokal, kader akan mengambil langkah langsung. Namun, jika kasusnya lebih rumit, mereka wajib melaporkannya ke pihak dinas.
“Jika situasi di luar kendali, mereka harus segera melapor kepada kami. Jika dibiarkan, ketidakcocokan atau pertengkaran bisa memicu kekerasan fatal, seperti pembunuhan yang belakangan sering kita dengar,” tegasnya.
Kemudian, ia juga menekankan pentingnya pelaporan untuk setiap kasus yang melibatkan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
BACA JUGA:Saksi Kasus Korupsi Timah Ungkap Harvey Moeis Beli Mobil Porsche Rp13,18 Miliar
Kader yang telah dilatih diarahkan untuk memberikan konseling dan merujuk korban ke layanan bantuan yang tepat, seperti Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) atau Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), sesuai dengan tingkat keparahan kasus.
“Jika sudah ada korban, mereka akan dirujuk ke P2TP2A. Namun, jika baru ada ketidaksesuaian atau potensi masalah, mereka akan diarahkan ke Puspaga untuk mendapatkan konseling lebih lanjut,” jelas Fitriani.
Penguatan jejaring ini diharapkan mampu menekan angka kekerasan dan memberikan perlindungan optimal bagi perempuan dan anak di Cimahi.