“Hari ini. Hari kebersyukuran kita atas sebuah kemenangan yang nyata bagi para warga. Masyarakat yang masih mencintai kebenaran dan kemenangan demi kemenangan bisa berwujud nyata. Kami sangat bersyukur rakyat dimenangkan,” ungkap Koordinator Forum Dago Melawan, Angga dari mobil komando.
BACA JUGA:Warga Dago Elos Beberkan Hasil Pertemuan Kementerian ATR/BPN
Kepala warga Dago Elos pun menyentuh tanah. Mereka merayakan rasa syukur tersebut dengan bersujud ke tanah. Takbir bergema diiringi kalimat penguat: Dago Melawan tak bisa dikalahkan. Sebuah sujud syukur atas kemenangan nyata di depan gedung PN Bandung.
“Sujudkan kepala kita. Sujud atas kemenangan kita. Satu kemenangan diperoleh untuk kemenangan-kemenangan selanjutnya. Allahuakbar. Kita akan kabarkan kemenangan kita, se-Kota Bandung, kawan-kawan,” serunya.
Delapan Tahun Lamanya Menanti Kemenangan
Lantas pada hari Ini, berdasarkan pernyataan sikap mereka, warga Dago Elos berdiri di ambang keadilan. Tentang perjuangan hak atas tanah yang telah mereka huni selama puluhan tahun. Delapan tahun berjalan melawan ketidakadilan. Terlebih sejak PT Dago Inti Graha memenangkan gugatan pada Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung pada tahun 2022.
Warga terus berupaya menghadang penggusuran. Perjuangan tidak pernah padam dan semakin memanas setelah Heri Hermawan dan Dodi Rustendi Muller ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus dugaan pemalsuan Akta dan Eigendom Verponding.
Dalam perjalanan memenangkan gugatan terhadap warga, Muller bersaudara diduga kuat telah memalsukan sejumlah dokumen dan memberikan keterangan palsu dalam persidangan.
BACA JUGA:Lanjutan Persidangan Duo Muller, Warga Dago Elos Tegas Munculkan Tersangka Lain
Seorang wanita naik ke atas mobil komando. Mengambil alat pengeras suara dan mulai menyerukan, delapan tahun lamanya warga Dago Elos dilanda ancaman penggusuran. Lalu datang hari ini. Hari kemenangan bagi mereka.
“Delapan tahun lamanya kami tidak lelah melawan. Hari demi hari kita lewati di bawah ancaman penggusuran. Tapi hari ini kami buktikan perjuangan. Kemenangan hari ini adalah pembuka bahwa kita memiliki hak yang sama,” ungkap warga Dago Elos tersebut.
Hampir dalam satu tarikan napas. Nada tegas dan tidak menandakan ada rasa gentar, dia melanjutkan, “Tebas tuntas mafia tanah. Dago bersatu tak bisa dikalahkan. Dago melawan, melawan setan tanah. Mafia tanah, tangkap adili, penjarakan,” tutupnya.