JABAR EKSPRES – Salah seorang tenaga pendidik atau guru honorer di Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) bernama Alvi Noviardi (57) kini dikabarkan viral di media sosial.
Alvi viral, lantaran dirinya sambil menyambi sebagai seorang pemungut barang bekas atau biasa disebut pemulung selepas mengajar di salah satu MTS swasta di Sukabumi di bawah naungan Kementrian Agama (Kemenag)
Dilihat dari video yang beredar di media sosial, saat menyambi sebagai seorang pemungut barang bekas, Alvi kerap kali berjumpa dengan siswanya. Tidak hanya itu, Alvi juga tak merasa malu ketika siswanya mengajak bersalaman.
BACA JUGA: TPAS Sarimukti Kian Kritis, Kecamatan Rancaekek Bandung Mulai Terapkan Zero Food Waste
Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Herman Suryatman mengaku cukup simpati dan empati terhadap Alvi.
Herman menilai, apa yang telah dilakukannya selepas mengajar sebagai guru honorer merupakan sesuatu solusi untuk menambah pendapatan atau penghasilan ekonomi.
“Kami memahami betul bahwa penghasilan tambahan sebagai pemulung, dengan memilah dan memilih sampah, ini dapat menjadi solusi. Sehingga hal ini membuka peluang untuk mendapatkan tambahan nilai ekonomi,” ucapnya saat di Gedung DPRD Jabar, Kamis (10/10).
BACA JUGA: Tol Dalam Kota Bandung Dikebut, Pengamat: Sesat Pembangunan
Berdasarkan hasil laporannya, Herman menyebut bahwa Alvi merupakan seorang guru honorer aktif dan statusnya telah tersertifikasi langsung oleh Kementrian Agama (Kemenag). Selain itu, alvi juga menurut Herman telah memiliki pendapatan yang relatif baik dari tunjangan sertifikasi sebagai guru honorer.
“Tapi mungkin beliau sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya itu (sebagai pemulung) karena sudah dijalani cukup lama,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Herman menuturkan selaku pemerintah dirinya cukup simpati dan empati terhadap apa yang telah dilakukan Alvi demi menambah penghasilannya sebagai seorang guru honorer.
BACA JUGA: Disparbud Bandung Barat Optimalkan Pengembangan Wisata Daerah Melalui Pokdarwis
“Meski ini domainnya merupakan di Kementerian Agama (Kemenag). Namun demikian, ilmu yang beliau ajarkan sangat berharga bagi warga Jawa Barat, sehingga kami merasa bertanggung jawab, dan kami mencoba melakukan konfirmasi langsung di lapangan terkait pendapatan beliau, karena beliau sudah mengikuti sertifikasi,” pungkasnya