JABAR EKSPRES – Pasca penetapan komposisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kota Bogor, Komisi II DPRD Kota Bogor langsung tancap gas menggelar rapat kerja.
Rapat kerja perdana yang berlangsung pada Rabu (2/10) itu digunakan oleh Komisi II DPRD Kota Bogor untuk mengevaluasi kinerja BUMD Kota Bogor, salah satunya Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ).
Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, M. Rusli Prihatevy yang juga koordinator Komisi II DPRD Kota Bogor, menyampaikan berbagai pandangannya terhadap kinerja Perumda PPJ.
Baca Juga:Bom AS Sisa Perang Dunia II Meledak di Bandara Jepang, 87 Penerbangan DibatalkanJauh dari Rekomendasi WHO, Angka Stunting di Kabupaten Bogor Tinggi
Rusli juga menyoroti perihal predikat BBB yang dilabeli kepada Perumda PPJ. Hal tersebut menandakan bahwa kondisi neraca keuangan dan kondisi internal Perumda PPJ masih jauh dari kata sehat.
Proses revitalisasi 11 pasar yang dilakukan sejak 2023 sampai saat ini juga dinilai oleh Rusli menjadi salah satu persoalan yang harus diselesaikan segera.
Mengingat jika proses revitalisasi tak kunjung selesai, maka akan ada kekosongan pendapatan seperti yang terjadi di Plaza Bogor.
“Hari ini Komisi II concern, kita ingin bekerjasama, bermitra dengan baik dari komunikasi, program dan dukungan anggaran agar kondisi bisa sehat,” tutur Rusli.
