Pemkab Bandung Dinilai Tak Maksimal Beri Bantuan pada Korban Terdampak Gempa, Posko Kolektif Didirikan

JABAR EKSPRES – Kebutuhan warga yang menjadi korban terdampak musibah gempa bumi berkekuatan 5 magnitudo, yang melanda wilayah Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung masih jadi sorotan.

Pasalnya, tak sedikit warga terdampak yang sejak terjadinya peristiwa gempa bumi pada 18 September 2024 lalu, sampai saat ini masih kekurangan logistik, untuk kebutuhan sehari-hari selama masa tanggap darurat.

Koordinator Pusat Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I), Dedi Kurniawan mengatakan, kondisi warga terdampak gempa bumi dinilai memprihatinkan.

“Merespons gempa berkekuatan 5 magnitudo yang melanda Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, posko kolektif telah didirikan di depan SDN Sukasari, RW13 Sukasari, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari,” katanya kepada Jabar Ekspres, Minggu (29/9).

Dedi menerangkan, posko tersebut merupakan inisiatif bersama, dari berbagai organisasi masyarakat sipil (CSO) dan relawan independen, untuk memberikan bantuan yang lebih terkoordinasi serta efektif kepada korban terdampak gempa bumi.

BACA JUGA: Cabup Dadang Supriatna Siap Bereskan Semua Persoalan Perumahan di Kabupaten Bandung

“Posko kolektif ini didirikan pada Kamis, 19 September 2024, menyusul hasil audiensi dengan perangkat RW13 Sukasari, dan kesepakatan seluruh elemen masyarakat. Pendirian posko ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor krusial,” terangnya.

Dedi menjelaskan, beberapa faktor krusial itu, didasari oleh belum adanya posko relawan di RW13 Desa Sukasari, yang mana di wilayah tersebut cukup banyak korban terdampak gempa bumi.

“Kemudian kebutuhan akan akses terhadap logistik seperti sumber air, listrik, tempat, bahan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya juga masih kurang,” jelasnya.

Dedi memaparkan, melihat situasi di lapangan pihaknya menilai, perlunya jalur evakuasi yang efektif dan mudah diakses di kawasan tersebut.

BACA JUGA: Tekan Pengangguran, Ahmad Syaikhu Dorong ‘Link and Match’ Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja

Posko Kolektif Gabungan dari Organisasi
– Paramedis Jalanan Bandung
– Graha Dhuafa Indonesia (Rescue)
– WALHI Jawa Barat dan Sahabat WALHI Jawa Barat
– Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I)
– Berbagai organisasi mahasiswa, pemuda,Dan Kelompok Pexinta Alam
– Serta lembaga dan individu lainnya

Sejak didirikan, Dedi mengaku, posko kolektif telah aktif melakukan berbagai kegiatan, seperti penerimaan dan penanganan aduan dari masyarakat, termasuk dari area di luar jangkauan posko.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan