JABAR EKSPRES – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Rancaekek, yang berlokasi di wilayah Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung terapkan kurikulum merdeka bagi peserta didik tahun ajaran baru.
Humas SMPN 1 Rancaekek, Dian Kardiansah mengatakan, penerapan kurikulum merdeka atau kurikulum nasional, mulai diberikan agar para siswa beradaptasi dengan aturan baru.
“Selain siswa mulai beradaptasi, kurikulum merdeka kita aplikasikan juga agar SMPN 1 Rancaekek tidak tertinggal dalam metode pembelajaran, yang diarahkan oleh pak Menteri Nadim,” katanya kepada Jabar Ekspres saat ditemui di ruang guru, Selasa (24/9).
Dian menerangkan, peserta didik yang mulai menerapkan secara keseluruhan kurikulum merdeka, dikhususkan bagi siswa kelas 7 dan 8.
BACA JUGA: Spesifikasi Google Pixel 9 Pro XL dengan Inovasi AI Terbaru, Apakah Layak Dibeli?
Adapun pengaplikasian kurikulum merdeka, yakni merujuk pada implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) nomor 12 tahun 2024, tentang Penetapan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum pada Paud, jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah.
“Kemarin kita lakukan projek kesenian. Jadi anak-anak dibagi kelompok dan fokus mendalami tarian tradisional Indonesia, kemudian ditampilkan,” terangnya.
Menurut Dian, praktik kesenian dengan menampilkan beragam tarian tradisional tersebut, merupakan salah satu di antara lima kegiatan atau projek yang harus dilakukan peserta didik.
“Anak-anak kelas 7 terlihat semangat dan senang. Mereka lebih cepat beradaptasi secara sosial, dapat teman baru, karena saat menyelesaikan projek kesenian ini dibagi kelompok, jadi saling akrab,” jelasnya.
BACA JUGA: Gerindra Bandung Barat Tegaskan Bakal Pecat Sundaya
Ia memaparkan, dalam penerapan kurikulum merdeka, sistem pembelajaran siswa ada tambahan di Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5.
Oleh sebab itu, menurutnya dengan penambahan kegiatan melalui penyelesaian projek, menjadi suatu dorongan bagi siswa agar tak jenuh selalu dihadapkan dengan materi.
Diketahui, P5 merupakan salah satu komponen inti dalam kurikulum merdeka. Penerapan P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning).
Projek sengaja dirancang untuk membantu para peserta didik melakukan pendalaman, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.