Biaya PPL Siswa SMPN 1 Rancaekek Bandung Ramai Dibicarakan, Ketua Komite Sekolah Klaim Tak Ada Kekisruhan

JABAR EKSPRES – Rencana Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ratusan siswa kelas VII SMPN 1 Rancaekek, Kabupaten Bandung diklaim tetap berlanjut meski sejumlah orangtua keberatan.

Persoalan PPL tersebut, bermula ketika kedua belah pihak, yakni sejumlah orangtua siswa dengan sekolah, seakan tidak satu irama dalam memberikan pernyataan.

Secara umum para orangtua siswa menolak kegiatan study tour atau PPL tersebut, dengan alasan biaya Rp435.000 untuk per satu siswa dinilai terlalu mahal.

Bahkan, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, karena tak sedikit orangtua siswa keberatan dengan total biaya kegiatan PPL tersebut.

Ketua Komite Sekolah, Cecep Suhendar mengatakan, mengenai persoalan rencana PPL siswa kelas VII SMPN 1 Rancaekek diklaim tetap berlanjut.

“Rencana kegiatan PPL diusulkan oleh orangtua murid melalui koordinator kelas masing-masing,” kata Cecep yang juga anggota DPRD Kabupaten Bandung melalui seluler, Senin (27/11).

BACA JUGA: Puluhan Pelukis Jelekong Lakukan Aksi Bela Palestina dengan Cara Ini

Legislator dari Fraksi Golkar itu menerangkan, usulan tersebut sudah diterima dan dibahas langsung pada rapat komite sekolah, yang dihadiri oleh kepala sekolah, walikelas dan para koordinator orangtua murid sesuai kelas masing-masing (Korlas).

“Dengan menghasilkan kesepakatan, di antaranya tentang PPL. Dan tidak ada kekisruhan kaitan rencana pelaksanaan PPL bulan februari 2024 nanti,” terangnya.

Cecep menjelaskan, meski polemik yang sempat timbul terkait pelaksanaan PPL kelas VII SMPN 1 Rancaekek itu cukup menarik perhatian publik, namun dipastikan kegiatan sekolah tetap berlangsung alias tidak tertunda.

“Masyrakat sekolah tetap khusyu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, kepala sekolah, guru, murid-murid dan orangtua siswa tetap dalam tatanan fungsi dan tugas masing-masing, tanpa mempengaruhi kualitas kegiatan pembelajaran,” jelasnya.

Cecep menyampaikan, kegiatan PPL siswa termasuk untuk di SMPN 1 Rancaekek, dapat dilaksanakan dengan kesepakatan semua pihak.

“PPL bisa dilaksanakan dengan kesepakatan, tidak ada paksaan dan bebas sanksi bagi murid atau orangtua murid dalam mengikuti PPL,” bebernya.

Kesepakatan yang dijelaskan Cecep, sedikitnya terdapat empat poin penting yang harus jadi perhatian sekolah dan pemahaman orangtua siswa.

“Lalu kesepakatan yang kedua itu travel. Pihak ketiga adalah perusahaan yang profesional, yang menjamin keselamatan penumpang,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan