Demi PON yang Semakin Baik dan Menarik

Ketika itu terjadi, maka masyarakat pun terikat dengan PON. Mereka akan antusiatis mengikuti PON, seperti PON-PON puluhan tahun lalu, ketika PON terlihat semenarik panggung SEA Games, Asian Games, dan bahkan Olimpiade.

Masa-masa hampir seluruh penduduk Indonesia tercurah kepada PON, sepertinya telah pudar sejak belasan atau bahkan dua dekade lalu. Padahal ada banyak cara untuk memeriahkan lagi PON, apalagi era ini banyak platform yang membuat masyarakat bisa menikmati momen dan acara olahraga, seperti IOC dan UEFA memanfaatkan platform populer seperti TikTok, YouTube, dan Instagram untuk membuat Olimpiade Paris dan Piala Eropa 2024 yang semakin luas dan semakin menarik disaksikan orang.

Seharusnya model seperti itu diadopsi Indonesia untuk PON, mengingat PON adalah hajat nasional yang mesti dinikmati masyarakat seisi negeri. Dana yang besar seharusnya juga menciprat ke pola-pola baru bagaimana acara olahraga dinikmati seluas mungkin oleh masyarakat.

Jika terlalu berat untuk melakukan hal itu, maka mendorong swasta mendapatkan tempat lebih luas bisa menjadi langkah yang patut dicoba, demi meningkatkan kualitas penyelenggaraan PON sehingga masyarakat menikmati PON seantusiastis dulu.

Untuk sampai ke sana, apa yang kurang pada PON 2024 tak boleh lagi terulang di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur empat tahun mendatang.

Keluhan tentang fasilitas dan venue tak boleh lagi muncul, sehingga atlet kian diutamakan, oleh suasana lapangan dan kompetisi yang baik dan profesional, bahkan berstandar turnamen internasional. Dengan begitu mereka makin terdorong mengeluarkan terbaik, yang pasti menarik disaksikan oleh masyarakat lebih luas.

Semoga publik bisa menikmati acara PON yang semenarik ajang-ajang level di atasnya, termasuk Olimpiade. Dan itu bisa diawali dengan bagaimana pembiayaan PON dikawal dengan baik, dan merenungkan lagi partisipasi luas masyarakat, termasuk swasta dan kalangan profesional. (ANTARA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan