JABAR EKSPRES – Baru-baru ini, sebuah pengumuman menyebar di grup diskusi Telegram anggota XFA AI, yang mengklaim sebagai pernyataan resmi dari pihak manajemen XFA AI. Katanya akibat dari tuduhan penipuan dan scam pada aplikasi ini akhirnya pihak manejemen bertindak.
Pengumuman yang beredar di Telegram ini mengklaim bahwa manajemen XFA AI siap bertanggung jawab dan akan mengembalikan modal kepada seluruh member yang mengalami kerugian akibat pemblokiran situs aplikasi oleh pemerintah.
“Kepada Yth. Seluruh member XFA AI. Kami dari pihak manajemen meminta maaf atas kejadian pemblokiran situs oleh pemerintah pusat,” bunyi pembukaannya.
Menurut pengumuman tersebut, untuk mendapatkan kembali modal, member diminta untuk mendaftarkan ID mereka kepada pihak manajemen. Setelah pendaftaran, mereka akan menerima akses ke website baru XFA AI melalui SMS. Selanjutnya, member diminta untuk melakukan registrasi Qris untuk memudahkan penarikan dana secara otomatis.
Baca juga : Waspada! Aplikasi Berau Coal Penghasil Uang atau Penipuan Berkedok Investasi?
Setelah mendaftar, member harus menunggu hingga beberapa jam untuk melakukan penarikan dana. Pesan dari pihak manajemen akan menjadi indikator bahwa penarikan dapat dilakukan.
Namun, besaran pembayaran untuk proses ini harus sesuai dengan saldo di akun lama, dan proses ini memunculkan kecurigaan. Dari informasi yang ada, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa manajemen asli XFA AI benar-benar bertindak untuk mengembalikan modal member. Sebaliknya, pengumuman yang beredar melalui grup Telegram tersebut tampaknya merupakan bagian dari modus penipuan baru.
Pengumuman tersebut meminta member untuk mendaftar ulang dan membayar sejumlah uang untuk mengakses situs baru dan melakukan penarikan dana. Setelah pembayaran dilakukan, kemungkinan besar member justru akan diblokir, dan penarikan yang dijanjikan tidak akan pernah terjadi.
Modus seperti ini sering terjadi dalam skema penipuan setelah sebuah aplikasi atau platform investasi terhenti atau terblokir, di mana penipu memanfaatkan situasi untuk memberikan harapan palsu kepada korban agar mengeluarkan uang lebih banyak.
Oleh karena itu, berdasarkan informasi di atas, tindakan tersebut tidak berasal dari manajemen resmi XFA AI, melainkan diduga kuat sebagai penipuan yang dirancang untuk mengambil keuntungan lebih lanjut dari para korban.