JABAR EKSPRES – Terkait perselisihan antara ojek pangkalan (opang) dan ojek online (ojol) yang sempat terjadi di kawasan Pasir Impun, beberapa waktu lalu. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung memastikan masalah tersebut sudah diselesaikan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara menyebut, kesalahpahaman antara ojol dengan opang sudah selesai. Jadi dalam hal melayani masyarakat dalam transportasi itu, kaya Asep, harus saling memahami dan tidak sampai ada perselisihan.
“Dapat mengakibatkan kerugian sendiri. Kami mencari win win solution agar supaya opang mengikuti era zaman digitalisasi, walaupun opang. Tapi opang itu nanti apakah akan punya aplikasi mau (gabung) ke grab,” jelas Asep kepada wartawan, Selasa (10/9).
BACA JUGA: Weekend Ini Bakal Ada Pawai Kendaraan Hias, Dishub Pastikan Tak Akan Ganggu Kondisi Lalin Bandung
“Mau (gabung) ke ojol, mau ke (aplikasi) Uber silahkan yang penting dia (opang) bisa melayani masyarakat sekitaran Pasir Impun, itu salah satunya, biar ada win win solution,” imbuhnya.
Dia menambahkan, terlebih di samping itu semua yang paling penting yakni menjaga kondusifitas lingkungan di wilayah Bandung. Khususnya di Pasir Impun.
“Karena dengan terjadi keributan itu tidak akan menyelesaikan permasalahan. Maka dengan ini saya memberikan informasi kepada opang dan ojol,” tambah Asep.
Sementara pantauan Jabar Ekspres, sejumlah sudah spanduk terpasang. Tulisan yang tertera di dalamnya menjelaskan, kawasan Pasir Impun sudah ‘zona hijau’ atau bebas akses bagi pengemudi moda transportasi online.
Selain itu, beberapa warga yang tinggal di kawasan Pasir Impun sudah mengambil sikap. Bahwa mereka secara tertulis dengan tegas memiliki kebebasan memilih pakai moda transportasi. Termasuk mereka mengecam tindakan main hakim sendiri dan premanisme dari sejumlah pihak yang merasa dirugikan.