JABAR EKSPRES, BANDUNG – Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD, saat ini masih menjadi perhatian penting bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
Pasalnya berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehataan (Dinkes), Pemprov Jabar mencatat bahwa kasus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegepty, kini telah mencapai sekitar 42 ribu sejak Januari – Agustus 2024.
“Karena kita tahu DBD ini kasusnya selalu terjadi sepanjang tahun, dan di tahun ini kita ingin meningkatkan literasi tentang DBD ini. Sehingga dengan hal ini diharapkan kita bisa sosialiasikan khususnya kepada anak-anak sekolah,” ungkapnya
Baca Juga:Terbukti Korupsi, Majelis Hakim Perberat Vonis SYL jadi 12 TahunBeri Kesaksian, Acau Sebut Pendapatan Jual Timah Ilegal Capai Rp500 Juta Sebulan
Untuk diketahui, baha kematian akibat DBD di Jawa Barat, saat ini di laporkan banyak menyerang masyarkat di usia 5 -14 atau anak-anak.
Bahkan berdasarkan data dari Dinkes Jabar sebelumnya, Dari jumlah 193 kasus kematian, 100 diantaranya terjadi kepada masyarakat diusia 5 – 14 tahun atau anak-anak.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Jabar Rochady, tingginya angka kematian di usia tersebut, karena disebabkan oleh beberapa faktor.
